Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire meminta supermarket dan pengecer online menunda hari belanja ‘Black Friday’ yang rencananya akan berlangsung pada 27 November mendatang. Saat ini Prancis sedang menerapkan penguncian, dan toko-toko yang menjual barang-barang non-esensial akan tetap ditutup selama lockdown.
“Apakah Jumat depan benar-benar waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Black Friday? Jawaban saya tidak,†kata Le Maire kepada Senat majelis tinggi Prancis, seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/11).
Dia meminta supermarket dan pengecer online mengeksplorasi semua opsi untuk menunda acara tersebut. Hari belanja diskon yang berlangsung di seluruh dunia ini biasanya bertepatan dengan hari Jumat di Akhir Pekan Thanksgiving AS.
Beberapa ritel telah menanggapi permintaan Le Maire. Peritel terbesar Eropa Carrefour telah setuju untuk menangguhkan acara penjualan ‘Black Friday’ yang akan berlangsung dari 27 November hingga 29 November, menurut seorang juru bicara perusahaan kepada Reuters pada Kamis (19/11) waktu setempat.
Juru bicara tersebut mengatakan ketua dan CEO Carrefour Alexandre Bompard telah berbicara dengan La Maire melalui telepon.
“Alexandre Bompard mengatakan dia setuju untuk menangguhkan operasi Black Friday dari 27 November hingga 29 November,†kata juru bicara itu.
Sementara bos Amazon Prancis Frederic Duval tidak memberikan indikasi bahwa raksasa ritel online akan membatalkan acara Black Friday-nya. Sebelumnya, dia mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan aktivitas di kisaran 40 -50 persen selama kuncian kedua negara itu.
Pemerintah Prancis mendapat tekanan dari toko-toko dan bisnis untuk melonggarkan pembatasan waktu selama periode belanja Natal.
