Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Microsoft Ungkap Upaya Pencurian Data Vaksin Virus Corona Oleh Peretas Asal Rusia Dan Korea Utara

SABTU, 14 NOVEMBER 2020 | 11:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan teknologi raksasa AS Microsoft mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi upaya kelompok peretas asal Rusia dan Korea Utara yang didukung oleh negara untuk menargetkan dan mencuri data berharga dari perusahaan farmasi dan peneliti vaksin virus corona.

Hal itu diungkapkan oleh Tom Burt, wakil presiden perusahaan Keamanan dan Kepercayaan Pelanggan di Microsoft, dalam sebuah postingan di blog.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah mendeteksi serangan siber dari tiga aktor negara-bangsa yang menargetkan tujuh perusahaan terkemuka yang terlibat langsung dalam penelitian vaksin dan perawatan untuk Covid-19," tulis Burt, seperti dikutip dari AP, Sabtu (14/11).

“Serangan tersebut berasal dari Strontium, seorang aktor yang berasal dari Rusia, dan dua aktor yang berasal dari Korea Utara yang kami sebut Zinc dan Cerium,” lanjutnya.

Burt mengatakan, target tersebut meliputi perusahaan farmasi dan peneliti vaksin terkemuka di Kanada, Prancis, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Dia mengumumkan bahwa sebagian besar serangan tidak berhasil dan jika serangan berhasil, mereka siap untuk membantu mengatasinya. Namun, dia tidak menyebutkan seberapa serius pelanggaran tersebut.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa grup peretasan Strontium menggunakan upaya login paksa untuk mengakses kredensial akun perusahaan yang ditargetkan, sementara dua grup peretasan Korea Utara terutama mengandalkan email phishing jahat untuk menargetkan perusahaan.

Posting blog tersebut bertepatan dengan kemunculan presiden Microsoft Brad Smith di forum internasional yang meminta negara-negara untuk melindungi fasilitas perawatan kesehatan dari serangan cyber. Tahun ini, Forum Perdamaian Paris berlangsung secara online.

Berita tentang percobaan peretasan datang ketika AS bersiap untuk mendistribusikan vaksin untuk melawan virus corona. Perusahaan farmasi Pfizer mengumumkan minggu ini bahwa mereka menghasilkan vaksin yang ditemukan lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah Covid-19, menurut analisis awal yang mencakup 94 kasus terkonfirmasi virus corona pada peserta uji coba.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya