Berita

Pamimpin Artsakh Arayik Harutyunyan mengumumkan dengan sedih bahwa mereka telah kehilangan sebagian wilayah atas kesepakatan damai dengan Azerbaijan/Net

Dunia

Dengan Hati Pilu Pemimpin Artsakh Minta Warganya Pulang: Perang Sudah Berakhir, Kita Kehilangan Sebagian Wilayah

KAMIS, 12 NOVEMBER 2020 | 15:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemimpin Artsakh (yang selama ini dikenal sebagai wilayah Nagorno-Karabakh) Arayik Harutyunyan, meminta semua warga Artsakh agar kembali ke tanah air mereka. Harutyunyan mengatakan itu dalam akun media sosialnya pada Rabu (11/11).

Imbauan itu menyusul kesepakatan yang telah ditandatangani para pemimpin Armenia dan Azerbaijan untuk melakukan genjatan senjata di wilayah konflik, dimana dalam kesepakatan itu dijelaskan bahwa Azerbaijan memperoleh sebagian wilayah yang disengketakan.

“Saya berjanji akan menyelesaikan semua masalah. Saya mendorong Anda untuk pulang ke Karabakh. Dalam waktu dekat kami akan menyelesaikan masalah terkait infrastruktur, air, listrik, dan kami akan mencoba menyelesaikan masalah gas. Saya ingin meyakinkan Anda bahwa kami memiliki semua sumber daya sehingga tidak ada masalah sosial,” kata Harutyunyan, seperti dikutip dari Arm Info, Rabu (11/11).

Ia mencoba menenangkan warganya yang lari dari Artsakh mencari perlindungan selama perang berlangsung berbulan-bulan.

Berbicara mengenai nasib penduduk yang bermukim di wilayah yang kemudian dikuasai Azerbaijan, Harutyunyan menekankan bahwa pemerintah Artsakh siap memberikan mereka jaminan sosial dan kehidupan yang layak di Yerevan. Jika memungkinkan, akan ditempatkan di Artsakh.

Harutyunyan juga menyerukan untuk menjauh dari aksi unjuk rasa dan protes.

"Jangan ambil bagian dalam proses di jalanan di Yerevan. Anda tidak ada hubungannya dengan intrik politik, tenanglah. Kami bisa mengatur semuanya," ujar Harutyunyan.

"Kembali ke rumah. Saya mengerti bahwa beberapa dari Anda merasakan sangat pahit sekarang, tetapi ini adalah rumah kita,” kata Harutyunyan.

Satu-satunya jalan keluar dari situasi sulit saat ini adalah penandatanganan perjanjian trilateral, menurutnya. Hal yang telah dilakukan para petinggi Armenia dan Azerbaijan.

"Ibukota kita, Stepanakert, dalam bahaya. Setelah kami kehilangan Shushi, musuh dengan sangat cepat mencapai perbatasan ibukota. Kami tidak memiliki cukup kekuatan untuk sepenuhnya mempertahankan ibu kota. Kalau tidak, kerugian kita jauh lebih nyata,” tegas Harutyunyan menjabarkan alasan mengapa pihak Armenia akhirnya harus menyerahkan beberapa distrik di wilayah konflik.

Perdana Menteri Nikol Pashinyan harus menerima kecaman dari penjuru rakyat Armenia atas keputusannya dalam kesepakatan genjata senjata yang telah ditandatangani bersama petinggi Azerbaijan, di mana dia harus merelakan sebagian wilayah Nagorno-Karabakh kepada Azerbaijan, seperti dikutip dari Armen Press.

Pada Selasa (10/11), Harutyunyan berbicara dalam konferensi pers.

"Perang di Artsakh telah berakhir, dan akhir itu pahit, katanya.

Akhir itu jauh lebih pahit daripada yang diharapkan siapa pun karena Harutyunyan menggambarkan dengan tepat bagaimana situasinya sebelum Armenia menerima kesepakatan dengan Rusia dan Azerbaijan untuk menyerahkan sebagian besar wilayah yang mereka kendalikan kepada otoritas Azerbaijan dan pasukan penjaga perdamaian gabungan Rusia.

Dalam pidatonya pada Selasa itu, Harutyunyan mengatakan bahwa kota Shushi hilang pada 7 November. Juga beberapa wilayah lainnya, yang sudah diserahkan kepada Azerbaijan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya