Berita

Foto Elon Farm/Dok

Nusantara

Inovasi Di Masa Pandemi, Elon Farm Kembangkan Pertanian Modern Berbasis Air Laut

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 15:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kelangkaan pangan semangkin mencemaskan dunia, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Semua negara seakan berlomba melakukan inovasi teknologi dalam memproduksi pangan.

Tidak ketinggalan Indonesia, negara maupun rakyat terus berinovasi dalam upaya pencapaian kedaulatan dan kemandirian pangan agar ketahanan pangan bisa tercapai dan terjaga.

Salah satu elemen anak bangsa juga melakukan inovasi yang diinisiasi oleh Tim Riset Elon Farm yang dikomandoi oleh doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), Doktor Joel.

Inovasi Tim Riset Elon Farm sebelumnya berhasil membuat metode Freshwater Aquagriculture yang bisa mengoptimalkan lahan dalam sebuah ekosistem resirkulasi air dan membudidayakan setidaknya empat komoditas seperti ikan, udang galah, sayuran dan mutiara air tawar dalam satu sistem.

"Metode ini sudah berjalan dan sudah berkembang di beberapa titik skala industri di kawasan Bogor, Jawa Barat," kata Doktor Joel dalam keterangan tertulis, Rabu (21/10).

Langkah selanjutnya, tim riset Elon Farm kata Doktor Joel, sedang mengembangkan Marine Aquagroculture, sebuah terobosan metode yang sama dengan Freshwater Aquagriculture.

Perbedaannya, Marine Aquagriculture menggunakan air laut dan komoditas yang dikultur adalah ikan kerapu, kerang abalon, tiram mutiara, dan anggur laut.

"Marine Aquaponic akan menjadi salah satu solusi masa depan dalam memproduksi pangan dari komoditas hasil laut secara masif untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor, dan tentu ini yang pertama di dunia," tegasnya.

"Kami bersama tim saat ini sedang instalasi sistem. Semoga inovasi ini sebagai tonggak kemajuan bangsa Indonesia khususnya di dunia ketahanan pangan, dan hasilnya akan terlihat petengahan Desember 2020 ini," tandas Doktor Joel menambahkan.

Marine Aquagriculture selain untuk produksi pangan berbasis air laut, dengan fasilitas yang modern dan bersih sangat baik jika di gabungkan dengan marine ecotorism, dan tentu hal ini akan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya