Berita

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Net

Nusantara

Setahun Jokowi-Maruf, PKS: Masalah Penegakan Hukum Dan Ekonomi Masih Jauh Dari Harapan

SENIN, 19 OKTOBER 2020 | 13:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin yang genap jatuh pada Selasa (20/10) besok, masih menyisakan sejumlah catatan serius bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Mulai dari penegakan hukum hingga kondisi perekonomian nasional yang sebelum terdampak Covid-19 dinilai cukup mengkhawatirkan.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai masalah penegakan hukum masih sangat jauh dari harapan masyarakat. Hal itu antara lain ditandai dengan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dalam menangani kasus Djoko Tjandra.

"Penegakkan hukum kian menunjukkan kondisi yang jauh dari harapan," kata Mardani saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta Senin (19/10).

"Pertama, peranan KPK yang lebih sibuk dengan berita naiknya gaji pimpinan dan rencana pemberian mobil dinas yang sebanrnya bertentangan dengan konsep single salary-nya KPK, menjadi cerita sedih. Kedua, Kebakaran di Kejagung dan penanganan kasus Djoko Candra yang blm membongkar semuanya menjadi catatan besar," sambungnya.

"Belum lagi, skandal Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang memicu reaksi publik hingga hari ini," ujar Mardani Lagi.

Terkait masalah ekonomi, Mardani menyatakan jurang resesi yang dialami Indonesia membuat masyarakat semakin sulit. Ditambah, jaring keselamatan publik dengan Bansos dan sembako belum mampu menjaga kebutuhan minimal publik hingga level terbawah.

"Pelaku UMKM belum mendapatkan secara konkrit bantuan yang sudah dianggarkan. Makanya serapannya jauh dari harapan. Benar Pak Jokowi sudah bekerja keras, tapi sebagian kementarian gagap dan hilang fokus dan secara umum nilai yang didapat 4 dari skala 10," demikian Mardani Ali Sera.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya