Berita

Bakamla tengah mengadakan patroli di ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara/Net

Dunia

Bahas Keamanan Kawasan, Prabowo Perkuat Kerja Sama Maritim Dengan AS

MINGGU, 18 OKTOBER 2020 | 09:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Isu keamanan kawasan menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mitranya, Mark Esper. 

Bertemu di Pentagon, Washington DC pada Jumat (16/10), Prabowo dan Esper membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.

Melalui keterangan tertulis dari situs resmi Departemen Pertahanan AS, keduanya juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dan keamanan maritim.

"Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan kegiatan militer-ke-militer (secara bilateral) dan bekerja sama dalam keamanan maritim," bunyi keterangan tersebut.

Isu keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik saat ini memang tengah menjadi perhatian kedua negara.

AS secara terang-terangan berusaha untuk menghentikan pengaruh China yang semakin agresif di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Meski Indonesia bukan merupakan claimant state dalam sengketa Laut China Selatan, namun China beberapa kali telah melanggar hak kedaulatan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Laut Natuna Utara.

Pada akhir tahun lalu, kapal China Coast Guard memasuki perbatasan ZEEI Laut Natuna Utara. Ketika itu, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, melayangkan protes keras kepada pemerintah China.

"Sehubungan dengan pernyataan jurubicara Kementerian Luar Negeri China pada 31 Desember 2019, Indonesia kembali menegaskan penolakannya atas klaim historis China atas ZEE," kata kementerian.

Terbaru, kapal China Coast Guard juga memasuki ZEEI di Laut Natuna Utara pada 14 September 2020.

Kapal dengan nomor lambung 5204 itu sebelumnya terdeteksi oleh sistem kapal milik Bakamla RI, KN Pulau Nipah-321, pada 12 September 2020.

Ketika kru KN Pulau Nipah berusaha melakukan komunikasi untuk mengusir kapal tersebut. pihak China mengklaim tengah berpatroli di area sembilan garis putus yang menjadi klaim Beijing.

Guna menghindari kejadian serupa, saat ini Bakamla terus aktif melakukan patroli di ZEEI Laut Natuna Utara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya