Berita

Anggota Badan Legislasi DPR dari PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno/RMOL

Politik

PDIP: Pernyataan Gatot Nurmantyo Soal Omnibus Law Menyejukkan

JUMAT, 16 OKTOBER 2020 | 14:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo memuji tujuan pembentukan omnibus law UU Cipta Kerja. Menurut mantan Panglima TNI itu, undang-undang sapu jagat tersebut memiliki tujuan mulia untuk investasi di Indonesia ke depan.

Menyikapi hal tersebut, anggota Badan Legislasi DPR dari PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan, Gatot telah membaca secara utuh naskah omnibus law UU Cipta Kerja.

"Saya kira Pak Gatot sudah membaca berarti ya, sudah membaca naskah yang resmi yang sudah beredar, naskah yang 812 baru itu yang dikirim ke Presiden," kata Hendrawan saat diminta tanggapan atas pernyataan Gatot, Jumat (16/10).

Anggota Komisi XI DPR ini menerangkan bahwa omnibus law UU Cipta Kerja disahkan demi kemaslahatan rakyat, dan menjadi batu lompatan agar Indonesia lebih baik dalam dunia usaha.

"Tentu kalau dilihat ya, pertimbangan kita mengesahkan RUU omnibus law itu kan bagus sekali ya, karean memang ini menjadi suatu langkah untuk suatu lompatan besar ke depan, meski tentu realisasinya ditunggu lewat pelaksanaan peraturan perundangannya," ucap Hendrawan.

Dia pun menyambut gembira dengan adanya pernyataan Gatot tersebut. Diharapkan bisa meredam ketegangan dan suasana panas pro dan kontra atas disahkannya omnibus law UU Cipra Kerja.

"Kita menyambut gembira ya, pernyataan Pak Gatot Nurmantyo, sedikit banyak pernyayaan tersebut menyejukkan, ikut mengurangi tendensi yang berkembang karena kesalahapahaman terhada UU Ciptaker ini, mengurangi distorsi informasi ini, yang berkembang di masyarakat," demikian Hendrawan.

Gatot Nurmantyo menilai bahwa keberadaan omnibus law UU Cipta Kerja memiliki tujuan mulia. UU tersebut dibutuhkan untuk memudahkan iklim investasi dan meningkatkan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Akan tetapi, Gatot menilai pembentukan UU ini dilakukan kurang terbuka dan terkesan senyap sehingga menimbulkan kecurigaan di masyarakat. Belum lagi sejumlah pasal yang dirasa memberatkan kelompok buruh.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya