Berita

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto/Net

Politik

Airlangga Dipolisikan Di NTB, Sari Yuliati: Beliau Ingin Menjaga Kemurnian Aktivis Mahasiswa

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 18:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dilaporkannya Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto ke Polda NTB oleh kelompok yang mengatasnamakan OKP Cipayung Plus Kota Mataram terkait pernyataannya mengenai unjuk rasa tolak Omnibus Law di beberapa daerah, menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan.

Salah satunya, anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati, yang menegaskan agar aktivis Cipayung Plus NTB tidak berprasangka buruk.

"Kawan-kawan aktivis Cipayung Plus NTB tidak perlu menaruh curiga berlebihan tentang statement Pak Airlangga yang mengatakan ada yang menunggangi unjuk rasa. Pernyataan Pak Airlangga harus dimaknai sebagai pesan untuk menjaga kemurnian gerakan moral dan intelektual aktivis," ujar Sari dalam keterangannya, Rabu (14/10).

“Pak Airlangga orang yang sangat terbuka untuk diskusi, pernyataan beliau itu juga bermakna agar aktivis lebih preventif dalam melakukan unjuk rasa. Kan mana mungkin mahasiswa berpikir buat merusak fasilitas umum," imbuhnya menegaskan.

Mengenai pernyataan penunggangan gerakan, Sari menyatakan bahwa pemerintah dan aparat sudah mempunyai data yang lengkap dan komprehensif.

“Pak Airlangga, Pak Prabowo, Pangdam mempunyai data intelejen yang lengkap dan komprehensif dari intelejen negara mengenai siapa yang menunggangi aksi-aksi unjuk rasa penolakan omnibus law," kata Sari.

Sebelumnya, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanti menyatakan kepada publik bahwa pihaknya tidak sembarang bicara tanpa bukti yang kuat.

"Kita ini sudah memodernisasi peralatan, menggunakan scientific investigation. Jadi tidak asal-asalan. Kita ikuti perkembangan secara seksama, mengecek dulu sebelum melangkah," kata Wawan

Mengenai nama aktor yang dimaksud, Wawan menjelaskan bahwa tidak baik jika disebutkan.

"Tak elok disebut disini, tapi ada," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya