Baru-baru ini kabar dari China menggemparkan dunia. Sejumlah mahasiswa di Provinsi Shanxi dilaporkan memenuhi rumah sakit setelah terinfeksi norovirus.
Sejak pekan lalu, Rabu (7/10), laporan mengenai siswa yang menunjukkan gejala muntah, diare, dan demam bermunculan di Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi, Taiyuan.
Mengutip
Global Times pada Selasa (13/10), dilaporkan media lokal
Red Star News, otoritas pengendalian penyakit setempat telah mengonfirmasi bahwa gejala yang dialami oleh para mahasiswa tersebut disebabkan oleh infeksi norovirus.
"Saat ini, rumah sakit sekolah dipenuhi oleh mahasiswa yang terinfeksi dan lantai di asrama mahasiswa laki-laki telah ditutup. Yang lainnya menghadiri kelas seperti biasa," ujar beberapa siswa di universitas tersebut.
Sejauh ini belum diketahui berapa siswa yang telah terinfeksi, namun seorang anggota staf rumah sakit mengonfirmasi adanya wabah tersebut.
Menurut pernyataan yang dirilis pihak universitas pada Kamis malam (8/10), setelah perawatan, kesehatan mahasiswa yang sakit membaik, dan beberapa telah pulih.
Di dalam pernyataan tersebut juga dijelaskan, berdasarkan hasil pengujian departemen pengawasan kesehatan kota tidak ditemukan satu pun sumber makanan yang terkontaminasi yang mungkin menyebabkan wabah. Bahkan air minum dan keran sekolah bukanlah penyebabnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, lebih dari 30 wabah norovirus telah dilaporkan secara nasional sejak September, melibatkan sekitar 1.500 kasus.
Wabah norovirus biasanya muncul di kantin, di mana makanan terkontaminasi virus atau buruk.
Gejala norovirus yang dialami oleh penderita pada umumnya adalah mual, muntah, sakit perut, dan diare dalam waktu 24 jam setelah makan.
Norovirus berasal dari keluarga yang sama sekali berbeda dari virus corona yang telah menyebabkan pandemi Covid-19. Norovirus dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi.
