Berita

Salah satu titik demonstratsi tolak UU Cipta Kerja di Malang/Net

Politik

Bukan Aktor Intelektual, Nasir Jamil: Demo Tolak UU Cipta Kerja Ditunggangi Hati Nurani

JUMAT, 09 OKTOBER 2020 | 06:09 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tidak sedikit publik yang berpendapat bahwa demonstrasi massa kaum buruh dan mahasiswa, Kamis (8/10) ditunggangi oleh pihak tertentu.

Tujuannya memanfaatkan situasi yang memanas akibat pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk meraup keuntungan.

Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Nasir Djamil tak meyakini demonstrasi hari ini ditunggangi oleh pihak tertentu.


Menurut politisi PKS itu, gelombang gerakan rakyat di berbagai daerah itu murni bergerak dari hari nurani rakyat.

“Yang tunggangi pengunjuk rasa adalah hati nurani mereka dan krisis kepercayaan terhadap kebijakan negara terkait OBL Cipta Lapangan Kerja,” tegas Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/10).

Terkait dengan adanya tudingan kericuhan hari ini yang ditunggangi pihak tertentu, Nasir mengatakan tuduhan tersebut sama seperti masa orde baru.

Apalagi jika tudingan itu berasal dari dalam pemerintah maka itu merupakan bentuk lari dari tanggungjawabnya pemerintah.

“Menuduh dengan tuduhan ada pihak yang menunggangi, membuat rezim penguasa saat ini tidak beda dengan masa orde baru. Tuduhan  pengunjuk rasa ditunggangi, adalah bentuk lari dari tanggungjawab, untuk mempertanggungjawabkan kebijakan negara, yang menimbulkan ketidakpercayaan publik,” katanya.

Legislator asal Aceh ini mengaku khawatir, tuduhan terhadap pengunjuk rasa yang ditunggangi oleh oknum tertentu akan berbuntut adanya potensi skenario dan gerakan kontra intelijen dari sekelompok orang yang ujungnya membenarkan tuduhan tersebut.

“Sejumlah peristiwa unjuk rasa sebelumnya yang berujung rusuh juga ada  gerakan kontra intelijen berupa pembusukan dengan menuduh ingin menggulingkan pemerintahan yang sah alias makar,” katanya.

“Pertanyaannya siapa yang sanggup menunggangi kaum buruh dan mahasiswa yang berunjuk rasa di seantero negeri,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya