Berita

Presiden Jokowi bertemu Din Syamsuddin beberapa waktu lalu/Net

Politik

Singgung Tawaran Cawapres Jokowi, Din Syamsuddin: Saya Lebih Tepat Jadi Presiden

JUMAT, 09 OKTOBER 2020 | 01:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin sempat diisukan pernah berkeinginan menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Namun akhirnya Jokowi lebih memilih Maruf Amin.

Isu politik itulah yang digunakan kalangan tertentu untuk menyebutkan Din Syamsuddin sebagai bagian dari barisan sakit hati yang menginisiasi terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Salah seorang deklarator dan Presidium KAMI ini menceritakan duduk perkara mengapa isu tersebut muncul. Pernyataan itu disampaikan Din sebagai jawaban atas pertanyaan yang disampaikan wartawan yang menanyakan kesiapan dirinya jika diminta menjadi cawapres.

“Saya tidak mau meremehkan Muhammadiyah, organisasi besar yang saya pimpin dua periode,” kata Din dalam acara diskusi virtual, "Tanya Jawab Cak Ulung", Kamis (8/10).

Penjelasan ini disampaikan Din sebagai respon atas upaya pihak tertentu menyudutkan tokoh-tokoh di KAMI.

“Jadi (pernyataan siap jadi wapres) dalam konteks itu. Kan ada alinea kedua, namun saya sadar bukan orang yang punya parpol. Tapi judulnya (di media) siap. (Sekarang) dipakailah untuk kira-kira mendeskritkan saya pernah punya keinginan (jadi wapres),” katanya.

Din menegaskan, ketika itu bila betul-betul diminta menjadi wapres, dirinya akan menolak.

“Kalau betul-betul diminta belum tentu mau. Lihat siapa calon presidennya ya. Saya maunya, sebagai mantan Ketum Muhammadiyah saya menjadi nomor satu. Jangan nomor dua,” sambungnya.

“Saya lebih tepat jadi presiden. Jangan jadi nomor dua. Karena saya ini, dirasa dan diyakini orang lain sebagai man of ideas dan man of action. Kalau nomor dua (wapres) terlalu menonjol dari presidennya akhirnya pecah kongsi nanti,” tandasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya