Berita

Wakil Dutabesar RI untuk Rusia, Azis Nurwahyudi dalam kuliah umum virtual pada Selasa, 6 Oktober 2020/KBRI Moskow

Dunia

70 Tahun Jalin Hubungan Diplomatik, Indonesia-Rusia Jajaki Kemitraan Strategis

KAMIS, 08 OKTOBER 2020 | 11:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sudah 70 tahun Indonesia dan Rusia membangun hubungan diplomatik, sehingga sudah waktunya bagi kedua negara berjalan menuju kemitraan strategis untuk menggali berbagai potensi kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.

Begitu yang disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) yang merupakan Wakil Dutabesar RI untuk Rusia merangkap Belarusia, Azis Nurwahyudi dalam kuliah umum virtual kepada mahasiswa jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta pada Selasa (6/10).

Dalam paparannya, Azis menjelaskan perkembangan hubungan Indonesia-Rusia yang sudah terjalin jauh sebelum kemerdekaan RI. Misalnya ketika Nikolai II berkunjung ke tanah air pada 1890 dan pembukaan kantor konsulat Rusia di Batavia pada 1894 hingga 1899.

Pada era 1950 hingga 1960-an, hubungan Indonesia dan Rusia (ketika itu Uni Soviet) mencapai titik tertinggi. Presiden Soekarno dan Nikita Khruchev memiliki hubungan yang erat.

"Rusia banyak membantu Indonesia dalam pembangunan infrastruktur, penyiapan kader bangsa, dan penyediaan alutsista pada era Orde Lama di Indonesia," kata Azis, dalam keterangan tertulis KBRI Moskow, Kamis (8/10).

Masuk era Orde Baru, hubungan Indonsia dan Rusia mulai renggang meski masih terjalin. Pecahnya Uni Soviet pada akhir 1991 sendiri juga mengubah geopolitik dunia, termasuk hubungan Indonesia dan Rusia.

Babak baru hubungan Indonesia dan Rusia muncul ketika memasuki abad ke-21 dengan ditandatanganinya Deklarasi Kerangka Kerja Sama Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada 21 April 2003.

Seiring berjalannya waktu, Azis mengatakan, kedua negara terus berusaha menggali potensi kerja sama yang masih sangat besar.

Di bidang pendidikan, sudah banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Rusia yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya dan sebagian besar adalah penerima beasiswa pemerintah Rusia. Sementara itu, Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata warga Rusia. Pasar Rusia juga berpotensi besar untuk produk Indonesia, antara lain kepala sawit dan kopi.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya