Berita

Najwa Shihab saat mewawancarai kursi kosong/Net

Politik

Lieus Sungkharisma Dukung Najwa Shihab Yang Dilaporkan Polisi Gara-gara Kursi Kosong Terawan

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 12:39 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Wawancara presenter kondang, Najwa Shihab dengan kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berbuntut panjang.

Akibat video berdurasi 4 menit 22 detik itu, Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa ke polisi meski kemudian laporan itu ditolak Polda Metro Jaya dan meminta si pelapor menyampaikan laporannya itu ke Dewan Pers.

Reaksi masyarakat atas wawancara kursi yang seharusnya diduduki Menkes Terawan itu tak kurang serunya. Pro kontra atas apa yang dilakukan Najwa bahkan menjadi perbincangan ramai di media sosial. Ada yang kontra, tapi banyak pihak yang menyatakan dukungannya pada presenter cantik itu.

Salah satu dukungan datang dari Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong.

Sebaliknya, yang ditampilkan Najwa Shihab adalah bentuk kreativitas yang unik dan menarik dalam jurnalistik.

“Ketika narasumber yang paling berkompeten terhadap suatu masalah tak mau memberi penjelasan terhadap masalah yang dihadapi orang banyak, maka itu adalah jalan terbaik untuk menunjukkan pada publik betapa si narasumber tak bersedia memberi penjelasan apapun pada publik,” kata Lieus kepada redaksi, Selasa (7/10).

Lieus menjelaskan, apa yang dilakukan Najwa bukanlah hal baru dalam dunia jurnalistik. Kreativitas semacam itu sudah lazim dilakukan di negara dengan sejarah kemerdekaan pers yang panjang.

“Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012 oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word. Di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC,” urainya.

Oleh karena itu, tambah Lieus, adalah keliru melaporkan soal kreativitas di dalam menyajikan informasi itu kepada polisi.

“Bahwa menjadi hak narasumber untuk tidak bersedia diwawancarai, itu betul. Tapi publik juga punya hak untuk mendapat informasi yang benar dari setiap narasumber yang berkompeten,” katanya.

Atas alasan itu, Lieus menekankan agar setiap narasumber yang berkompeten pada satu masalah, berkenan memberi penjelasan pada publik terkait apa yang sedang berkembang.

“Terus terang, dalam hal ini saya justru memberi apresiasi yang tinggi pada Najwa. Dia, dengan sangat cerdas berhasil melibatkan perhatian publik terhadap masalah yang sedang dihadapi rakyat, khususnya dalam hal pandemic covid-19 ini,” tutur Lieus lagi. 

Lieus sendiri menilai ketidakhadiran Menkes Terawan memenuhi undangan Najwa di acara Mata Najwa sebagai hal yang sangat disayangkan.

Padahal panggung itu bisa menjadi kesempatan bagus bagi Menkes untuk menjelaskan pada masyarakat apa sebenarnya yang terjadi terkait pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Tapi kesempatan itu justru tidak dimanfaatkannya,” ujar Lieus.

Sementara menanggapi pihak yang melaporkan Najwa ke polisi, Lieus menilai bahwa pelaporan itu merupakan hak setiap orang. Tapi di matanya, pelaporan itu justru jalan mundur demokrasi.

“Kalau setiap hal yang menyinggung pemerintah dilaporkan ke polisi, terus untuk apa kita ngaku-ngaku sebagai negara terbesar ketiga di dunia yang menganut paham demokrasi?” tanya Lieus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya