Berita

Antartika/Net

Dunia

Lubang Ozon Di Atas Antartika Sudah Capai Ukuran Maksimum, Salah Satu Yang Terbesar Dan Terdalam

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 12:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memberikan peringatan atas cepatnya pertumbuhan lubang ozon di Antartika. Pasalnya, lubang ozon tersebut sudah mencapai ukuran maksimum tahunannya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (6/10), WMO menyatakan, para ilmuwan dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service telah mengonfirmasi bahwa lubang ozon di atas Antartika adalah salah satu yang terbesar dan terdalam untuk beberapa tahun terakhir.

Lubang pada lapisan ozon yang melindungi manusia dari sinar UV matahari yang berbahaya biasanya muncul setiap Agustus atau awal musim semi di Antartika. Lubang tersebut akan mencapai puncaknya sekitar Oktober.

“Penipisan ozon berhubungan langsung dengan suhu di stratosfer,” kata jurubicara WMO, Clare Nullis, seperti dimuat Anadolu Agency.

"Ini karena awan stratosfer kutub, yang memiliki peran penting dalam perusakan kimiawi ozon, hanya terbentuk pada suhu di bawah -78 C," sambungnya.

Nullis menjelaskan, penipisan ozon bergantung pada suhu yang sangat dingin. Semakin dingin suhu di stratosfer atas Antartika, maka semakin besar lubang ozonnya.

"Udara berada di bawah minus 78 C adalah suhu yang Anda butuhkan untuk membentuk awan stratosfer dan proses yang cukup rumit ini," jelas Nullis.

"Tapi pada dasarnya, es di awan ini memicu reaksi yang kemudian dapat merusak zona ozon. Jadi, karena itulah kami melihat lubang ozon besar tahun ini," tambah dia.

Penipisan ozon di benua Antartika pertama kali terlihat pada 1985. Meskipun lubang tumbuh, para ahli yakin bahwa sejak pembatasan halokarbon perusak ozon diperkenalkan melalui Protokol Montreal, lubang tersebut perlahan-lahan pulih.

Proyeksi iklim menunjukkan bahwa lapisan ozon akan kembali ke level 1980 pada 2060.

“Protokol Montreal, yang secara efektif menghapus zat pemakan ozon, adalah salah satu perjanjian lingkungan yang paling efektif dan sukses sepanjang masa. Namun, kami tidak bisa berpuas diri, ”kata Nullis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya