Berita

Dialog antar-Libya yang digelar di Bouznika, Maroko/Net

Dunia

Dialog Antar-Libya Putaran Dua Digelar, PBB Beri Apresiasi Kepada Maroko

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 08:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Maroko terus berkomitmen dalam mencapai perdamaian di kawasan. Salah satunya dengan kembali memfasilitasi dialog antar-Libya putaran kedua yang masih berlangsung di Bouznika.

Dialog putaran kedua tersebut dimulai pada Jumat malam (2/10) waktu setempat. Dihadiri oleh Dewan Tinggi Negara yang berbasis di Tripoli dan diketuai oleh Fawzi Al-Agab serta Dewan Perwakilan Rakyat yang berbasis di Tobruk dan diketuai oleh Youssef El Akkouri.

Dialog antar-Libya putaran kedua sendiri gelar untuk menindaklanjuti putaran pertama yang berlangsung pada 6 hingga 10 September.


Pada putaran pertama kedua belah pihak telah menghasilkan kesepakatan yang komprehensif mengenai kriteria dan mekanisme yang transparan serta objektif untuk memilih yang akan memimpin.

"Kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan dialog dan melanjutkan pertemuan mereka untuk menyelesaikan langkah-langkah yang diperlukan yang menjamin penerapan dan aktivasi perjanjian ini," begitu pernyataan tertulis yang diterima oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (7/10).

Setelah dialog putaran pertama, kedua belah pihak juga merilis pernyataan bersama untuk mengapreasi Maroko dan Raja Mohammed VI yang telah berhasil menginisiasi jalan menuju perdamaian itu.

Keduanya menekankan bantuan Maroko yang selalu mendampingi Libya di tengah krisis dan berupaya untuk memenuhi keinginan rakyat Libya guna membangun demokrasi yang damai, aman, dan stabil.

Komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, Liga Arab, dan PBB, termasuk di antara beberapa pemain internasional yang memuji fasilitasi Maroko dalam dialog antar-Libya dan upayanya untuk membantu mencapai solusi atas krisis Libya.

Apresiasi kepada Maroko tersebut ditunjukkan dalam pertemuan tingkat tinggi antar menteri luar negeri yang digelar pada Senin (5/10).  Mereka juga menyambut baik pertemuan yang juga dilakukan di Montreux, Swiss dan Kairo, Mesir.

"Perlunya pemangku kepentingan regional dan internasional untuk bekerja sama membantu Libya mencapai solusi politik yang langgeng," demikian pernyataan bersama pertemuan tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya