Berita

Aksi protes di Kyrgyzstan untuk menolak hasil pemilu legislatif/Net

Dunia

Aksi Protes Makin Tak Terkendali, Para Pengunjuk Rasa Di Kyrgyzstan Bebaskan Mantan PM Dan Presiden

SELASA, 06 OKTOBER 2020 | 10:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Aksi unjuk rasa untuk menentang hasil pemungutan suara parlemen di Kyrgyzstan semakin meluas dan tidak terkendali.

Para pengunjuk rasa dilaporkan telah membebaskan mantan Perdana Menteri Sapar Isakov dari koloni penjara pada Selasa (6/10).

Dikutip dari kantor berita TASS, Isakov yang telah memimpin pemerintahan pada 2017 hingga 2018 berjalan bebas dari koloni hukuman di desa Moldovanovka, dekat ibukota Bishkek.

Mantan perdana menteri itu dinyatakan bersalah karena melakukan korupsi dan diberhentikan dari jabatannya atas keputusan parlemen. Dia dijatuhi hukuman 18 tahun dan 15 tahun penjara sebagai bagian dari dua kasus pidana.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa menyita gedung parlemen, yang juga menjadi kantor kepresidenan. Mereka juga membebaskan mantan Presiden Almazbek Atambayev yang memerintah dari 2011 hingga 2017 dari pusat penahanan Komite Negara untuk Keamanan Nasional.

Para pengunjuk rasa kemudian membakar gedung parlemen yang dinamakan Gedung Putih Bishkek tersebut hingga asap hitam mengepul.

Lebih dari 130 orang, termasuk polisi dan pekerja medis, terluka dan dilarikan ke rumah sakit setelah kerusuhan di Bishkek pada Senin (5/10). Selain itu, sebuah mobil patroli polisi dibakar dan enam kendaraan ambulans rusak.

Aksi unjuk rasa dimulai pada Senin pagi, ketika mereka turun ke jalan di pusat kota Bishkek untuk menentang hasil pemilihan parlemen.

Beberapa anggota dari lebih 10 partai politik yang gagal mendapatkan kursi legislatif pun ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka menuntut pemilihan ulang dan pembatalan hasil.

Partai-partai tersebut menuduh pihak berwenang menggunakan sumber daya administratif dan pembelian suara. Pimpinan 12 partai menandatangani tuntutan agar KPU Pusat membatalkan hasil pemilu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya