Berita

Aksi unjuk rasa di ibukota Belarusia, Minsk pada Minggu, 4 Oktober 2020/Net

Dunia

Gelombang Unjuk Rasa Terjang Belarusia, 100 Ribu Demonstran Tuntut Pembebasan Tahanan Politik

SENIN, 05 OKTOBER 2020 | 09:31 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gelombang unjuk rasa kembali menerjang ibukota Belarusia, Minsk pada Minggu (4/10), yang dibalas dengan meriam air oleh polisi.

Lautan manusia berbaris melakukan pawai menuju pusat penahanan. Dengan mengibarkan bendera putik bergaris merah yang menjadi simbol oposisi, para demonstran menuntut pembebasan tahanan politik.

Saluran berita oposisi Nexta melaporkan, diperkirakan ada lebih dari 100 ribu orang yang melakukan unjuk rasa. Sedangkan pihak berwenang mengklaim lebih sedikit dari angka tersebut.

"Keluarkan mereka!" teriak kerumunan demonstrasn di dekat tembok pusat penahanaan Okrestina, seperti dimuat Reuters.

Okrestina diyakini menjadi tempat ditahannya para aposisi Presiden Alexander Lukashenko dan ribuan demonstran.

Sejak dimulai pada 9 Agustus, unjuk rasa atas sengketa pemilu di Belarusia membuat lebih dari 13 ribu orang ditangkap, sementara tokoh oposisi dipenjara atau diasingkan.

Menanggapi aksi para demonstran, polisi Belarusia menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan unjuk rasa dan menahan mereka.

Dari video dan gambar yang tersebar di media sosial terlihat para polisi bersenjata lengkap mengenakan helm hitam sembari memegang tongkat yang menutup jalan-jalan di pusat kota Minsk, sementara beberapa stasiun metro menutup sementara pintu mereka untuk penumpang.

Pihak berwenang untuk sementara memerintahkan kecepatan internet diperlambat yang dipulihkan kembali pada Minggu malam.

Selain Minsk, sejumlah kota lain juga ikut melakukan aksi yang sama, melawan Lukashenko, pada Minggu.

Krisis politik di Belarusia telah terjadi sejak pemilihan umum pada Agustus, di mana Lukashenko mengklaim kemenangan telak untuk masa jabatannya yang keenam.

Warga menyangkal kemenangan tersebut dan menyebut Lukashenko telah mencurangi pemilu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya