Berita

Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden China, Xi Jinping/Net

Dunia

Angela Merkel: Jika Beijing Tak Buka Pasarnya, Eropa Akan Batasi Akses Perusahaan China

MINGGU, 04 OKTOBER 2020 | 10:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kanselir Jerman, Angela Merkel memberikan peringatan pada China. Jika Beijing tidak membuka pasarnya secara besar-besaran pada akhir tahun ini, maka Eropa akan mulai membatasi akses perusahaan China.

"Jika tidak ada akses pasar dari pihak China untuk wilayah tertentu, hal ini tentunya juga akan tercermin pada fakta bahwa akses ke pasar Eropa akan semakin sempit," ujar Merkel dalam jumpa pers usai KTT khusus Uni Eropa di Brussels pada Sabtu (3/10).

"Kami secara alami mengharapkan timbal balik untuk perjanjian investasi dengan China. Kami menemukan bahwa hambatan masuk terkait dengan China masih terlalu tinggi," tambahnya, seperti dimuat South China Morning Post.

Pada Jumat (2/9), Uni Eropa secara resmi sepakat untuk membatasi vendor "berisiko tinggi" dari membangun teknologi seluler 5G generasi berikutnya, sebuah langkah yang membawa blok tersebut lebih dekat ke AS, yang telah melobi sekutunya untuk mengecualikan Huawei.

UE telah memperkuat pendiriannya terhadap China dalam beberapa bulan terakhir karena wabah virus corona, situasi di Hong Kong, dan kebuntuan yang terus berlanjut atas usulan perjanjian investasi yang akan memberi bisnis Eropa akses yang lebih besar ke China semuanya telah membebani hubungan.

UE sendiri ingin China berjanji untuk menghilangkan hambatan bagi bisnis yang pada dasarnya permintaan untuk merombak cara model ekonomi yang dikelola negara telah berjalan selama beberapa dekade.

Komentar terbaru Merkel merupakan langkah maju dari posisi Jerman sebagai presiden UE. Itu adalah pertama kalinya Merkel mengungkapkan kemungkinan UE mengambil tindakan balasan terhadap China, perubahan besar dari preferensinya untuk menggambarkan UE sebagai pasar terbuka. untuk pemain luar.

Dewan Eropa menyebut, Jerman dan UE akan membahas masalah tersebut lebih lanjut dalam pertemuan di Berlin pada pertengahan November.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya