Berita

Salah satu bentuk kerumunan saat even politik di tengah pandemi/Net

Politik

17 Persen WNI Tak Percaya Corona, Suryo Pratomo: Tantangan Atasi Pandemi Multi Dimensi

SABTU, 03 OKTOBER 2020 | 02:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menyampaikan keprihatinannya mengenai adanya survei dari BPS yang baru dirilis beberapa waktu dengan menunjukkan 17 persen masyarakat Indonesia tidak percaya dengan adanya Covid-19.

Pernyataan tersebut terlontar dari Suryo Pratomo dalam acara diskusi virtual bertajuk ‘Menjaga Harapan Masyarakat Di Tengah Bencana’, Jumat (2/10).

“Mereka itu menganggap tidak akan tertular oleh Covid-19 17 persen dari 270 juta rakyat Indonesia, itu artinya ada hampir 45 juta orang,” ujar Suryo.

Dengan adanya 45 juta orang yang tidak percaya Covid-19 ini, kata Suryo, maka bisa dibayangkan mobilitas mereka jika menjadi carrier Covid-19 itu bisa menularkan seluruh masyarakat Indonesia.

“Tidak usah heran, kalau sekarang positif di Indonesia berada di atas 11 persen,” imbuhnya.

Dia kerap menyampaikan bahwa Covid-19 berbeda dengan flu burung dan flu babi. Flu burung penyebab utamanya adalah unggas sedangkan flu babi dari babi itu sendiri.

“Karena itu ketika terjadi flu burung, kasusnya bisa ditekan dengan begitu cepat karena kita melakukan calling off, pemusnahan apakah itu ayam atau burung, dan itulah yang terjadi kemudian  kita hisa menekan angka penularan flu burung,” katanya.

“Ketika terjadi flu babi kita bisa melihat, ketika itu kita melakukan pemusnahan babi yang mejadi carrier adanya flu babi,” tambahhya.

Yang jadi masalah dalam Covid-19 ini, lanjut Suryo, adalah pembawa atau carrier dari virus itu adalah manusia.

“Jadi, tidak mungkin kita melakukan upaya untuk pemusnahan manusia. Yang kita coba lakukan adalah, bagaimana membatasi pergerakannya,” katanya.

Menurutnya, hal ini menjadi tugas besar seluruh masyarakat, pemerintah dan institusi sosial untuk menghadapi tantangan dalam mencegah penularan Covid-19.

“Inilah yang sekarang sedang dihadapi dan inilah tantangan yang ingin saya katakan tadi. Bahwa tantangan yang kita hadapi ini, bukan faktor yang sifatnya tunggal ini adalah faktor yang sangat multi dimensi,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya