Berita

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid/Net

Politik

Sukmawati Sebut PKI Berideologi Pancasila, Jazilul Fawaid: Mungkin Benar Kalau Diambil Sepotong

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 10:40 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan putri Presiden pertama RI, Soekarno, yakni Sukmawati Soekarnoputri yang menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) berideologi Pancasila memiliki kemungkinan benar. 

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai bisa saja pernyataan itu benar jika hanya diambil sepotong.

“Mungkin benar saja pernyataan itu bila diambil sepotong, ‘itu dulu’,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/9).

Namun demikian, dia menekankan bahwa PKI di tahun 1960-an telah melakukan penyelewenangan terhadap Pancasila. PKI kemudian menjadi musuh Pancasila dan dinyatakan dilarang.

“Pada akhirnya PKI menyeleweng dari ideologi Pancasila, PKI menjadi musuh Pancasila dan PKI dinyatakan terlarang di bumi Indonesia sesuai TAP MPRS XXV/1966,” tegasnya.

Disinggung mengenai pernyataan Sukmawati yang menyebut PKI hanya berganti baju semata. Lantaran saat ini masih banyak PKI underground yang berkeliaran.

Jazilul mengatakan ideologi komunis memang sulit mati dan memiliki kemungkinan menyusup dalam tubuh partai politik tertentu.

“Itu selaras dengan pernyataan Pak Salim Said, PKI menyusup dalam tubuh parpol tertentu. Ideologi memang sulit mati, kalau mati juga tidak ada kuburannya, kalau mati juga bisa hidup lagi,” katanya.

Politisi PKB ini juga meminta agar masyarakat tidak melupakan fakta sejarah bahwa PKI telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Indonesia serta menyimpang dari ideologi Pancasila.

“Hemat saya, fakta sejarah PKI yang kelam itu jangan dilupakan, dipungkiri, atau diputarbalikkan. Kita jaga Pancasila sebagai ideologi negara, dengan praktik yang benar dan bertanggung jawab. Negara tetap melarang munculnya PKI dalam berbagai bentuknya,” ucapnya.

“PKI pada praktiknya menyimpang dari Ideologi Pancasila, itu fakta sejarah,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya