Berita

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid/Net

Politik

Pimpinan MPR: Tanpa Adanya Alat Screening, Paham Komunis Sulit Terdeteksi Di Pemerintahan

RABU, 30 SEPTEMBER 2020 | 01:20 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintahan saat ini tidak ada screening pejabat tinggi negara. Sehingga, tidak ada deteksi yang kuat dalam mencegah penyusupan paham komunis di dalam tubuh pemerintahan.

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyebutkan, adanya RUU BPIP yang kini masih dibahas di DPR RI diharapkan bisa menjadi pemerintah untuk mendeteksi keberadaan komunis.

“Sekarang ini kan tidak ada pak screening kepada pejabat tinggi negara. Untuk mengatakan dia pancasilais atau tidak. Dia orang yang patriotik atau pancasilais atau tidak sekarang tidak ada alat ukurnya,” ujar Jazilul dalam acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan dengan tema ‘Kebangkitan Komunisme dan Ketahanan Nasional’, Selasa (29/9).

Politisi PKB ini mengatakan, pada era orde baru terdapat litsus yang bisa mendeteksi apakah pejabat atau kelompok terdeteksi komunis atau tidak.

Dengan tidak adanya alat pendeteksi tersebut saat ini, baik berupa berupa UU atau lembaga maka akan sulit menilai seseorang Pancasilais atau tidak.

“Negara itu punya hak asasi negara. Hak asasi negara kita itu empat pilar yang ada. Kalau hak asasi negara ini kita tidak hormati, kita tidak praktikkan, kita tidak turunkan, kita tidak bumikan. Ya lambat laun pasti yang namanya bahaya laten apakah itu komunis atau bentuk pemikiran lain akan muncul,” katanya.

Oleh karenanya, Jazilul menyarankan adanya undang-undang yang mengatur hal tersebut. Hal ini, guna mengantisipasi masuknya paham-paham terlarang di Indonesia.

“Nah menurut saya, pikiran-pikiran yang saat ini muncul jangan diabaikan, justru kita rumuskan. Bentuknya apa? Ini perpres  kurang mampu, berarti perlu UU. Kalau UUnya terlalu mengatur hal yang detil, ya berarti dibuat aturan yang pas begitu,” jelasnya.

Di era globalisasi ini, lanjut Jazilul, arus informasi yang masuk tidak bisa dikontrol dan tidak memiliki hal yang mumpuni. Adanya undang-undang yang mengatur hal tersebut maka akan tersaring paham-paham radikal.

“Ini kalau kita tidak punya daya saing yang kuat, menurut saya apakah dalam bentuk UU atau aturan yang lain, ini nanti kita sudah lupa dengan sendirinya. Pancasila itu apa," ucapnya.

"Saya khawatir begitu. Tanpa harus diserang lupa sendiri. Ini lebih bahaya lagi. Tanpa ada pemikiran yang itu kita dudah lupa sendiri dengan sejarah kita,” tandasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya