Berita

Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid/RMOL

Politik

Wakil Ketua MPR: Komunis Itu Pasti Ada Dengan Beragam Bentuk

SELASA, 29 SEPTEMBER 2020 | 16:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keberadaan kelompok komunis tak dipungkiri masih ada di Tanah Air. Bahkan kelompok yang tak sejalan dengan ideologi Pancasila ini datang dengan wajah baru dengan sifat laten.

“Pada beberapa aturan dan perundang-undangan yang ada bahwa komunis itu tetap menjadi bahaya laten. Artinya, komunis pasti ada dengan berbagai bentuknya, sifatnya laten. Laten ini memang sulit dideteksi,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid dalam acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan bertema ‘Kebangkitan Komunisme dan Ketahanan Nasional’, Selasa (29/9).

Politisi PKB ini mengatakan, TAP MPRS 25/1966 sudah menjadi harga mati bahwa komunis di negeri ini telah dihapuskan. Sehingga, apa pun bentuk dari aliran komunisme harus dilarang.

“Nah munculnya berbagai isu terkait PKI, saya pikir bukan hanya isu, tetapi kita tentu waspada karena ini laten dan bisa jadi faktor latennya itu harus diwaspadai sehingga dikeluarkan aturan. Baik dalam TAP MPR mau pun perundang-undangan,” ujarnya.

Selaku pimpinan MPR RI, kata Jazilul, seluruh anggota MPR wajib melakukan sosialisasi empat pilar untuk mencegah masuknya paham yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa, yakni Pancasila.

“Apakah itu bentuknya komunis, paham liberalis, atau bentuk-bentuk lain yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi nilai Pancasila atau pilar-pilar yang menjaga keutuhan bangsa,” katanya.

Adanya paham laten sangat bahaya bagi bangsa Indonesia. Dia meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai hal tersebut. “Kalau kata Bung Karno bilang harus menggunakan Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya