Berita

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo/Net

Politik

Bagi PDIP, Pemindahan 34 Set ICU Dari Wisma Atlet Langkah Bijak Agar Alat Tidak Nganggur

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 12:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Langkah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memindahkan 34 set ICU dari Wisma Atlet ke RSUI didukung oleh anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Pasalnya, di RS Darurat Wisma Atlet kurang membutuhkan alat tersebut.

“Tentu ini hasil dari evaluasi pelaksanaan rumah sakit Covid-19 atau rumah sakit darurat di Kemayoran. Karena rumah sakit di darurat di Kemayoran itu kan diperuntukan bagi orang yang gejala ringan dan bergejala sedang kan,” ujar Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).

“Tentu, pemanfaatan ruang ICU dan peralatan yang lebih canggih lagi itu kan tidak terlalu dibutuhkan di sana. Sehingga banyak nganggur. Sedangkan RS lain butuh peralatan seperti itu,” imbuhnya.


Menurutnya, langkah evaluasi sudah dilakukan oleh pihak kemenkes ketika mengalihkan alat-alat kesehatan tersebut kepada RSUI. Sehingga langkah tersebud dinilainya tepat karena di RSUI memiliki ruang yang memadai untuk menampung pasien dengan kondisi kritis.

“Di samping itu juga tenaga kesehatannya tersedia. Sangat disayangkan bila tidak dialihkan, sehingga ruangan dan peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh pasien berat itu nganggur,” katanya.

Legislator PDI Perjuangan ini menambahkan pemindahan alat-alat tersebut langkah bijak Menkes Terawan kepada rumah sakit yang membutuhkan sekaligus dalam rangka optimalisasi alat.

“Artinya tentunya bentuk peralihan dari Kemayoran ke RSUI dalam rangka optimalisasi alat. Sehingga tidak ada alat yang nganggur atau diperuntukan kepada saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan atau rumah sakit yang membutuhkan,” ucapnya.

“Karena memang desain dari rumah sakit darurat di Kemayoran itu untuk gejala ringan, sedang. wajar saja banyak yang nganggur,” demikian Rahmad Handoyo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya