Berita

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno/Net

Politik

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, PAN Minta Jokowi Buka Opsi Tunda Pilkada

RABU, 23 SEPTEMBER 2020 | 17:40 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Desakan dari sejumlah elemen masyarakat untuk menunda Pilkada serentak bulan Desember semakin kencang.

Desakan tersebut muncul dari mantan Wapres Jusuf Kalla, PBNU, PP Muhammadiyah, Komnas HAM dan mayarakat secara umum telah menyatakan keberatannya.

Alasan umumnya pengumpulan massa dalam proses kampanye Pilkada berpeluang menjadi klaster penyebaran Covid-19 yang baru.


Terbaru Partai Amanat Nasional (PAN) juga meminta pemerintahan Joko Widodo membuka opsi penundaan Pilkada.

“Partai Amanat Nasional, pada prinsipnya memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat, sehingga aspek inilah yang selalu melandasi kebijakan kita dalam menentukan arah pelaksanaan Pilkada serentak 2020”, ujar Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, Rabu (23/9).

Menurutnya, dari sudut pandang kesehatan, penyebaran Covid-19 yang semakin merebak sangat mengkhawatirkan seluruh masyarakat Indonesia.

“Sehingga keputusan pemerintah dan DPR untuk tetap melaksanakan Pilkada pada tanggal 9 Desember yang akan datang, harus disertai protokol kesehatan yang sangat ketat dan mekanisme sanksi yang berat bagi semua pihak yang melanggar, khususnya paslon, tim pemenangan dan partai pengusungnya,” katanya.

Wakil Ketua Komisi VII ini mengatakan, paslon patut diberikan sanksi dengan diskualifiksi, jika memang terbukti melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

“Namun demikian, kita perlu tetap membuka opsi untuk menunda pelaksanaan pilkada andaikata dalam beberapa waktu ke depan, penyebaran Covid 19 semakin marak,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, pelaksanaan pilkada jangan sampai memberikan risiko besar kepada seluruh masyarakat Indonesia dan harus bisa diubah dengan suatu kebijakan baru.

"Keputusan melaksanakan pilkada di bulan Desember hendaknya bukan harga mati dan bisa diubah jika risiko penyebaran virus Corona semakin merebak. Saya kira teman-teman parpol  memiliki komitmen yang sama untuk melanjutkan proses Pilkada, namun tetap memprioritaskan aspek kesehatan masyarakat," tandasnya.

Eddy menambahkan, selain dari aspek kesehatan, pelaksanaan Pilkada di tengah-tengah pandemi juga akan mengurangi kualitas pesta demokrasi saat ini, khususnya jika partisipasi masyarakat rendah.

“Seorang kepala daerah akan memiliki legitimasi yang lemah untuk memimpin daerahnya jika partisipasi masyarakat di Pilkada tersebut hanya 20-30 persen saja misalnya,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya