Berita

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid/Net

Politik

Perdana Bicara Di PBB, Pimpinan MPR Berharap Jokowi Tegas Soal OPM

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 02:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rencana Presiden Joko Widodo untuk memberikan pidato dalam sidang umum PBB pada (22/9) mendatang diapresiasi pimpinan Majelis Permusyawaratan Perwakilan (MPR RI).

“Saya menyambut baik akhirnya Pak Jokowi berkenan untuk hadir dalam sidang umum PB, ini sebuah sejarah baru sekalipun secara virtual. Enggak apa-apa," kata Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9).

Menurutnya, sebagai negara besar, Indonesia memang sudah seharusnya tampil di PBB.

"Indonesia negara besar, anggota tidak tetap dewan keamanan PBB, anggota PBB, aktif di PBB, harusnya memang melalui presidennya hadir langsung dan menyampaikan apa yang menjadi sikap dan pendapat Indonesia,” lanjut HNW.

beberapa hal bisa disampaikan Jokowi dalam forum internasional tersebut. Harapan HNW, Jokowi bisa memberikan ketegasan perihal kedaulatan NKRI dan meminta anggota PBB tidak terlena dengan OPM soal pembebasan Papua.

“Tentu untuk kepentingan dalam negeri, maka harus disampaikan pemerinrah Indonesia menegaskan kembali tentang kedaulatan NKRI, jadi hendaknya negara-negara di PBB jangan ada yang tergoda dengan mainannya OPM dan konco-konco-nya gitu,” katanya.

Berdasarkan pengamatannya, kaum separatis di Papua selama ini memang sengaja membuat kegaduhan dalam sidang umum PBB agar hajat mereka terpenuhi, yakni merdeka dari Indonesia. Hal itu perlu dipertegas oleh Jokowi dalam sidang umum PBB bahwa Papua merupakan bagian dari Indonesia yang tidak terbantahkan.

“Puspen TNI menyatakan dengan tegas bahwa mereka-mereka ini adalah gerombolan teroris separatis Papua, yang ditengarai akan semakin mengganas, menjelang sidang umum PBB. Jadi, mereka sudah mempersiapkan itu,” katanya.

“Jadi, Pak Presiden bisa menggunakan terminilogi yang dipakai Puspen TNI bahwa mereka yang mengganggu keamanan di Papua adalah separatis dan teroris. Dengan demikian, negara-negara PBB menolak terorisme, harusnya mereka menolak yang ada di Papua,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya