Berita

Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bako Mubin) Ali Moctar Ngabalin/Net

Politik

Ali Ngabalin: MUI Lebih Baik Fokus Jadi Pengayom Masyarakat, Jangan Masuk Wilayah Politik

SELASA, 15 SEPTEMBER 2020 | 11:00 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi, yang menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menuai polemik di masyarakat.

Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bako Mubin), Ali Moctar Ngabalin, pun membenarkan bahwa MUI merupakan LSM. Lantaran pengurusnya tidak hanya diisi para ulama, tapi ada juga cendekiawan dan zuama yang menjadi pengayom umat Islam.

“Diharapkan MUI itu bisa sebagai pembina, diharapkan bisa membimbing, mengayomi umat Islam di Indonesia,” ujar Ngabalin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/9).


Ngabalin juga menyinggung sikap MUI yang menolak rencana Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan sertifikasi para dai.

Penolakan itu tertuang dalam Pernyataan Sikap MUI nomor: Kep-1626/DP MUI/IX/2020) yang ditandatangani oleh Wakil Ketua MUI, KH Muhyiddin Junaidi dan Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas pada Selasa lalu (8/9).

Menurut Ngabalin, seharusnya MUI tidak masuk ke ranah politik dan fokus menjadi pengayom masyarakat.

“Kalau dia (MUI) tidak setuju, harusnya menjadi pembimbing, pengayom umat yang baik, jangan ikut masuk di wilayah politik," tegasnya.

"MUI itu diharapkan bisa bergandengan tangan dengan pemangku kuasa kepentingan negara. Jadi bisa mendatangi pemerintah dan pemerintah mendatangi dia, untuk memberi nasihat kepada pemerintah dengan berdialog. Bukan menghujat dan mencaci maki,” sambung Ngabalin.

Ngabalin pun berharap agar orang-orang di MUI yang telah berafiliasi dengan politik, lebih baik mundur dari kepengurusan.

“Makanya, kalau (pengurus) MUI itu komentar-komentarnya masuk di ranah politik, lebih baik berhenti saja jadi MUI. Keluar saja dari MUI,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya