Berita

Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh Se-Indonesia (Bako Mubin), Ali Mochtar Ngabalin/RMOL

Politik

Ngabalin: Penusuk Syekh Ali Jaber Kalau Bukan Dipengaruhi Obat Ya Radikal

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 18:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kecaman terkait penusukan yang dialami ulama Syekh Ali Jaber turut disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh Se-Indonesia (Bako Mubin), Ali Mochtar Ngabalin.

Di mata Ngabalin, Syekh Ali Jaber merupakan ulama yang tidak pernah menyebar kebencian saat memberikan siraman rohani kepada umat muslim di Indonesia.

“Syech Ali Jaber ini wataknya tidak menyebar kebencian, menghujat, mencaci maki, beliau ini kan meskipun dari Madinah tapi paham tentang heterogen majemuknya Indonesia. Beliau mengerti dengan toleransi, bukan watak mubaligh yang intoleran,” kata Ngabalin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/9).


Ia berpandangan, Syekh Ali Jaber menjadi target pihak-pihak intoleran yang tidak senang dengan cara berdakwah ulama asal Madinah tersebut.

“Jadi memang mubaligh seperti ini menjadi inceran pihak-pihak intoleran, yang menyebarkan ajaran-ajaran kebencian, ajaran-ajaran radikal,” ujarnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan ini pun meminta aparat kepolisian menyelidiki dan memeriksa secara seksama pelaku penusukan ke Syekh Ali Jaber. Sebab, ia menduga pelaku dipengaruhi obat-obatan atau paham radikal.

“Makanya, saya punya penilaian tentu si Alfin (pelaku) mesti diteliti baik-baik, mesti diperiksa baik-baik, harus diperiksa kesehatannya, kejiwaannya. Karena kalau dia tidak di bawah pengaruh obat, bisa jadi dia di bawah pengaruh ajaran radikal, terhadap para mubaligh,” tuturnya.

Politisi asal Papua ini juga mendesak Polri memberikan pengamanan kepada para ulama saat menyampaikan syiar Islam dimanapun agar insiden serupa tidak terulang kembali.

“Ini sudah jadi bukti penting, apa pun alasannya, kita menyesal dan mengecam keras bagaimana mungkin di tempat acara begitu terbuka dia (pelaku) cukup lari agak jauh toh, kemudian mendekati Syekh Jaber dan menusuk. Saya kira nekat sekali orang, sangat amat nekat. Ini (ibarat) salah satu amaliyah, panggilan jihadnya lah, makanya mereka berani,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya