Berita

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf/Net

Politik

Bagi Dede Yusuf, Pakta Integritas Maba UI Wujud Penurunan Demokrasi Kampus

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 21:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Larangan berorganisasi tanpa persetujuan kampus yang diberlakukan Universitas Indonesia kepada mahasiswanya adalah bentuk kemunduran demokrasi.

“Lain kampus memang lain penanganan. Saya melihatnya seperti turunnya nilai demokrasi akibat kurang kuatnya silaturahmi,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/9).

Legislator Fraksi Partai Demokrat ini menerangkan, organisasi politik praktis memang tidak diizinkan di lingkungan pendidikan. Namun lain halnya dengan organisasi ekstra kampus yang masuk dalam kategori hak individu.


“Sebagaimana termaktub dalam UUD 1945 Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Jadi bukan oleh surat edaran dikti atau kampus,” terangnya.

Terlebih di masa Covid-19 seperti saat ini, keberadaan organisasi diperlukan untuk memberi kesempatan mahasiswa memperluas jaringan.

“Berorganisasi akan memberikan kesempatan meluaskan networking dan informasi bagi mahasiswa sehingga bisa menemukan solusi dari masalah yang dihadapi di kampus atau dunia kerja nanti,” katanya.

Di sisi lain, kaputusan yang tertuang dalam pakta integritas dan diwajibkan bagi mahasiswa baru itu juga tak sejalan dengan semangat konsep kampus merdeka yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Artinya kemerdekaan belajar dan berserikat tidak boleh diberangus. Mahasiswa harus punya kesiapan dalam menuju lapangan kerja nantinya,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya