Berita

Presiden Joko Widodo dan Anies Baswedan/Net

Politik

Saleh Daulay: Tujuan Jokowi Dan Anies Sama, Cuma Beda Tafsir PSBB

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 13:22 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ada beda persepsi antara pemerintah pusat dan daerah mengenai definisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga kerap bersinggungan.

Begitu kata anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/9).

Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah sebelum menerapkan PSBB perlu melakukan persamaan persepsi dan definisi terhadap PSBB itu sendiri.


Pasalnya, PSBB merupakan amanat UU, yang memiliki arti pembatasan sosial berskala besar menyangkut berbagai aspek dan dimensi dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

“Jadi, menurut saya definisi terkait dengan PSBB itu sendiri perlu didudukkan terlebih dahulu, baru kita lihat bagaimana implementasi sebenarnya di lapangan. Jadi ini kan, masih ada dua tafsir ini, tafsirnya Gubernur DKI Jakarta, dan tafsirnya Presiden Jokowi,” ujar Saleh.

Legislator dari Fraksi PAN ini mengharapkan agar pusat dan daerah memiliki persepsi yang sama dalam mengartikan PSBB dan melakukan koordinasi yang benar dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

“Saya berharap tafsir itu hanya satu, sehingga pelaksanaannya itu betul-betul terkoordinasi dengan benar ya, antara pemerintah pusat dan daerah. Dan itu nanti ini, pemberlakuan PSBB itu efektif dengan begitu bisa memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,” katanya.

Secara substansi, Saleh yakin baik Presiden Joko Widodo maupun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sedang bersinggungan sebenarnya memiliki tujuan yang sama. Yaitu menyelamatkan masyarakat dari ancaman pandemi Covid-19.

Untuk itu, dia berharap baik pusat maupun daerah bisa satu persepsi dalam penerapan PSBB.

“Presiden Jokowi dan juga Anies Baswedan tujuannya sama. Sama-sama ingin memerangi Covid-19. Tetapi, mungkin penafsiran terhadap PSBB-nya itu yang berbeda. Agar terjadi koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah saya kira perlu dirumuskan,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya