Berita

Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Net

Politik

Petrus Selestinus: Puan Tidak Sedang Menghina Siapapun, Tak Perlu Minta Maaf

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 13:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua tim Task Force FAPP Petrus Selestinus menilai protes dan kecaman sejumlah pihak terhadap Puan Maharani sebagai reaksi yang berlebihan.

Menurut Petrus, mereka yang protes tidak paham konteks kekinian tentang negara Pancasila.

“Mereka seolah-olah menutup mata terhadap fakta-fakta sosial yang berkembang tentang radikalisme dan intoleransi di berbagai tempat termasuk di Sumatera Barat,” ujar Petrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/9).


Koordinator TPDI ini mengatakan, csebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memiliki tanggung jawab hukum untuk mengingatkan setiap warga negara.

Salah satunya terkait bakal calon Gubernur Sumatera Barat perihal urgennya mendukung negara Pancasila dari ancaman bahaya radikalisme dan intoleransi serta terorisme.

“Mengapa perlu diingatkan karena, meskipun pemerintah telah membubarkan HTI sebagai Ormas radikal akan tetapi gerakan radikal, intoleran dan teroris yang berusaha menggantikan ideologi negara Pancasila masih terus dilakukan hingga saat ini,” katanya.

Harapan Puan Maharani yang dijadikan soal, lanjut Petrus, sebetulnya sudah berkali kali dilontarkan oleh hampir semua pimpinan lembaga tinggi negara mulai.

Pimpinan lembaga tinggi negara yang mengingatkan itu diantaranya, Presiden Jokowi,  Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI dan pejabat negara lainnya.

Beberapa hal yang disampaikan tentang pentingnya menjaga Negara Pancasila dari ancaman ideologi komunis, ideologi khilafah yang saat ini sedang diperjuangkan oleh ormas-ormas radikal di sejumlah daerah.

“Pimpinan Lembaga Tinggi Negara justru diwajibkan oleh UU untuk menjaga kedaulatan negara dalam bingkai NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945 sebagai 4 pilar negara. Hanya dengan dukungan rakyat dan aparatur pemerintah negara termasuk Gubernur dan Bupati/Walikota terhadap ideologi negara yaitu Pancasila, maka NKRI akan berdiri tegak,” ucapnya.

“Puan Maharani tidak bisa disalahkan, sikap Puan harus didukung. Warga masyarakat Sumatera Barat,  tidak perlu marah dan tersinggung, karena apa yang diharapkan oleh Puan Maharani, merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai pimpinan partai dan sebagai pejabat negara,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya