Berita

Anggota DPR RI, Rahmad Handoyo, mempertanyakan motivasi KAMI yang ingin mengubah hari lahir Pancasila/Net

Politik

Tuntutan KAMI Soal Hari Lahir Pancasila, Rahmad Handoyo: Itu Motivasinya Apa?

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 11:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tuntutan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Barat yang meminta pemerintah mengubah hari lahir Pancasila menjadi 18 Agustus, bukan 1 Juni, mendapat respons anggota DPR RI.

Legislator PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo, mempertanyakan motivasi KAMI yang ingin mengubah hari lahir Pancasila yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden 24/2016 tersebut.

“Usulan hari lahir Pancasila menjadi tanggal 18 Agustus, saya justru bertanya ada apa? Kenapa? Sama-sama sudah diputuskan hari konstitusi tanggal 18 Agustus, hari konstitusi menjadi hari yang sakral yang telah ditetapkan oleh Presiden pada 2008 yang lalu. Kemudian juga hari lahirnya Pancasila itu juga dalam rangka negara menghormati sebuah jasa-jasa besar dari founding father bangsa,” ucap Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/9).


Rahmad mengatakan, pemerintah dalam hal ini presiden telah mengambil suatu keputusan untuk menetapkan hari lahir Pancasila dan hari konstitusi sehingga tidak perlu ada lagi keraguan.

Dia justru bertanya kenapa kenapa baru sekarang KAMI melakukan protes dan meminta mengganti hari lahir Pancasila. Tidak pada saat pemerintah melakukan penyusunan maupun penetapan hari lahir Pancasila.

“Jadi suatu hal yang sudah diputuskan kemudian tidak substansi tidak mengerti sejarah, seolah-olah tidak mengerti sejarah, seolah-olah meluruskan sejarah, menjadi pertanyaan besar. Ada apa sebenarnya? Motifnya apa itu? Keinginan untuk mengubah itu motivasinya apa?” tegasnya.

“Jelas-jelas itu sudah diputuskan dan semua pihak mengamini kok tiba-tiba ada segelintir mengatasnamakan tokoh yang akan memperbaiki bangsa,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya