Berita

Turki, Rusia, dan Iran sepakat untuk bersatu membasmi ISIS di Suriah/Net

Dunia

Hentikan Perselisihan, Turki-Rusia-Iran Bersatu Basmi ISIS Di Suriah

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 12:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Turki, Rusia, dan Iran mulai menurunkan ego masing-masing terhadap konflik di Suriah. Ketiga negara tersebut berkomitmen akan menjaga kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas teritorial Suriah, khususnya dalam membasmi ISIS.

Komitmen tersebut disampaikan oleh ketiga negara saat menghadiri pertemuan Komite Konstitusi di Jenewa, Swiss, pada Selasa (25/8), melansir Anadolu Agency.

Ketiganya menyatakan tekad untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk dan menifestasinya serta menentang agenda separatis yang bertujuan merongrong kedaulatan dan keutuhan wilayah Suriah.

"(Kami sepakat) melanjutkan kerja sama untuk pada akhirnya menghilangkan Daesh (ISIS) , Front Al-Nusra dan semua individu, kelompok, usaha dan entitas lain yang terkait dengan Al-Qaeda atau Daesh, serta kelompok teroris lainnya seperti yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan PBB," bunyi pernyataan bersama tersebut.

Di dalam pernyataan tersebut, ketiga negara akan memastikan perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil sesuai dengan hukum humaniter internasional.

Selain itu, mereka juga menentang penyitaan ilegal dan transfer pendapatan minyak Suriah.

"(Kami) mengutuk kesepakatan minyak ilegal antara perusahaan berlisensi AS dan entitas tidak sah sebagai bagian dari agenda separatisnya," ujar mereka mengacu pada kelompok terors YPG/PKK.

Dalam kesempatan tersebut, Ankara, Moskow, dan Teheran juga mengutuk serangan udara Israel ke Suriah yang melanggar hukum internasional dan humaniter internasional.

Mereka mengatakan, serangan tersebut dapat merusak kedaulatan serta stabilitas keamanan Suriah dan negara-negara tetangga

Setelah Jenewa, mereka juga berniat untuk menggelar pertemuan internasional lainnya di Suriah.

Konflik Suriah merupakan perang saudara yang berakhir pada krisis keamanan berkepanjangan. Setelah mengalami perang saudara pada 2011, Suriah mengalami protes pro-demokrasi.

Pada saat yang bersamaan, kelompok Kurdi YPG/PKK yang dianggap teroris oleh Turki memperluas diri di Suriah.

Konflik di Suriah semakin kompleks dengan banyaknya aktor. Turki diketahui berusaha untuk melawan YPG/PKK, sementara Rusia dan Iran mendukung rezim Bashar al-Assad. Ketiganya kerap bersitegang di Suriah hingga akhirnya lima juta warga sipil harus mengungsi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya