Berita

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Masud bin Momen/Net

Dunia

Pemerintah Bangladesh Segera Pulihkan Akses Internet Untuk Para Pengungsi Rohingya

SELASA, 25 AGUSTUS 2020 | 09:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekitar satu juta orang etnis Rohingya yang saat ini terjebak di kamp-kamp pengungsian mendapat kabar baik setelah pemerintah Bangladesh berjanji untuk segera memulihkan akses internet untuk mereka.

Hal itu disampaikan pemerintah Bangladesh pada malam peringatan ketiga tahun pelarian etnis Rohingya dari Myanmar pada Senin (24/8) malam waktu setempat.

Pihak berwenang di Bangladesh telah memutus akses internet seluler ke kamp-kamp yang luas dan padat di tenggara negara itu setahun yang lalu dengan alasan masalah keamanan, di mana keputusan pemerintah tersebut memicu kecaman dunia internasional.

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Masud bin Momen mengatakan bahwa pada awalnya pembatasan akses internet dimaksudkan untuk mencegah penyebaran rumor tak berdasar dan informasi yang salah dapat menimbulkan kepanikan dan mengguncang kamp-kamp tempat beberapa orang Rohingya tewas dalam bentrokan internal dalam beberapa tahun terakhir.

"Namun, menanggapi permintaan dari teman-teman kami dan juga untuk kebutuhan pendidikan dan tanggapan Covid-19 , untuk konektivitas internet yang lebih baik, kami telah mengambil keputusan untuk mencabut pembatasan jaringan seluler 3G dan 4G, yang akan sangat efektif. segera, "kata Momen, seperti dikutip dari AFP, Senin (24/8).

Pengetatan pembatasan internet telah mengganggu komunikasi antara berbagai kamp, ​​serta dengan Rohingya yang masih berada di Myanmar dan di tempat lain. Ini juga memperumit transfer uang dari diaspora Rohingya.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan kurangnya akses internet berarti membuka peluang untuk berkembangnya informasi yang salah dan rumor, terutama tentang virus corona yang dikhawatirkan dapat menyebar tanpa verifikasi.

Infeksi pertama di kamp-kamp terdeteksi Mei tetapi kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat sejauh ini belum terealisasi.

Khin Maung, ketua Asosiasi Pemuda Rohingya, mengatakan pemulihan akses internet adalah kabar baik.

"Kami sekarang bisa mendapatkan update rutin tentang Covid-19. Dan kami bisa memobilisasi orang untuk melawan aktivitas perdagangan manusia," katanya.

"Dengan koneksi internet, kami juga bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga yang tinggal di Myanmar atau negara lain," tambahnya.

Sekitar 750 ribu etnis Rohingya membanjiri perbatasan saat mereka melarikan diri dari tindakan keras militer di negara bagian Rakhine di Myanmar pada Agustus 2017 yang oleh PBB disamakan dengan pembersihan etnis. Mereka bergabung dengan sekitar 200 ribu oang yang sudah ada di Bangladesh lebih dulu.

Terkait peringatan tiga tahun para pengungsi Rohingya, pemerintah telah melarang mereka untuk melakukan aksi demonstrasi merujuk pada pembatasan virus corona. Menanggapi hal itu para pengungsi akan mengubah konsep "Hari Peringatan Genosida" dengan aksi diam yang menurut penyelenggara akan mengubah kamp menjadi kota hantu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya