Perdana Menteri Jacinda Ardern/Net
Lonjakan angka kasus baru virus corona yang terjadi di Selandia Baru membuat Perdana Menteri Jacinda Ardern memutuskan untuk menunda pemilihan umum selama empat pekan dari rencana awal hingga 17 Oktober.
Pengumuman penundaan pemilu yang awalnya direncanakan akan digelar pada 19 September itu disampaikan Ardern saat menggelar jumpa pers pada Minggu (16/8).
“Pada akhirnya, 17 Oktober, memberikan waktu yang cukup bagi para pihak untuk merencanakan berbagai situasi yang akan kami kampanyekan,†kata Ardern, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (17/8).
Keputusan tersebut tak lepas dari tekanan berbagai pihak yang meminta Ardern untuk menunda pemungutan suara di tengah kebangkitan kembali infeksi Covid-19 di kota terbesar Selandia Baru Auckland, setelah negara itu bebas dari kasus virus corona selama 102 hari.
Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters juga menyerukan hal yang sama.
Oposisi utama Partai Nasional juga menginginkan penundaan, setelah mereka terpaksa membatalkan acara kampanye karena pembatasan pergerakan dan kerumunan karena pandemik. Ia menuduh Ardern menggunakan krisis untuk menopang dukungan.
Ardern mengatakan dia telah memberi tahu Gubernur Jenderal tentang tanggal pemilihan baru, dan menambahkan dia tidak berniat mengubahnya lagi.
“Kita semua berada di perahu yang sama. Kami semua berkampanye di lingkungan yang sama,†kata Ardern.
Hukum Selandia Baru mewajibkan pemilihan diadakan sebelum 21 November.
