Berita

Evakuasi korban ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon/Net

Dunia

Dampak Ledakan Beirut Tak Kalah Dahsyat, Ekonomi Dan Politik Lebanon Makin Terguncang

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 14:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Lebanon merupakan salah satu negara yang dilanda konflik, khususnya antara Arab Saudi dan Iran. Bahkan Pasukan Revolusi Iran (IRGC) mendirikan kelompok paramiliter Hizbullah di Lebanon sebagai basis kekuatan.

Sebelum ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Beirut pada Selasa malam (4/8), Lebanon sudah terpuruk dengan krisis ekonomi yang memicu pada pertikaian politik.

Sejak awal tahun, krisis ekonomi di Lebanon kian menjadi. Dalam beberapa bulan terakhir, nilai mata uang pound Lebanon terhadap dolar tersungkur untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Sedangkan pembayaran untuk impor gandum dan bahan bakar harus menggunakan dolar.


Pengangguran di Lebanon menjadi tertinggi ketiga di dunia, yaitu 25 persen. Sementara sepetiga penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.

Krisis di lebanon membuat ribuan warga turun ke jalan-jalan pada Oktober 2019. Kemarahan warga juga diperburuk dengan langkah pemerintah untuk menerapkan pajak baru.

Melalui usaha Menteri Luar Negeri Nassif Hitti, Lebanon sudah mulai melakukan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Mei terkait pinjaman. Walaupun sebenarnya Lebanon masih memiliki utang asing yang sangat besar.

Kendati begitu, negosiasi terhenti karena Perdana Menteri Hassan Diab enggan untuk mendukung paket reformasi sesuai syarat IMF. Alih-alih, Diab ternyata mencari bantuan pada China.

Merasa frustasi, Hitti pada Senin (3/8) mengatakan telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Diab.

Dutabesar Ri untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari kepada wartawan pada Rabu (5/8) menyebut, lokasi ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut merupakan tempat yang sangat penting bagi Lebanon.

Sekitar 70 persen barang impor Lebanon, termasuk makanan dan lainnya datang dari pelabuhan Beirut. Sehingga, sudah dipastikan, dampak ledakan juga akan sangat dahsyat terasa di sektor ekonomi.

"Yang utama adalah dampak ekonomi karena untuk beberapa hari ke depan pasokan pasti terganggu," ujarnya.

Sejauh ini, pihak berwenang di Lebanon pun belum memberikan informasi mengenai kerugian materiil yang ditimbulkan.

Tetapi dari laporan CNN, ledakan sedikitnya sudah memakan 80 korban jiwa lebih sekitar 4.000 lainnya terluka.

Berdasarkan laporan awal, sumber ledakan di pelabuhan Beirut adalah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang dekat pelabuhan, tanpa fasilitas keamanan yang mumpuni.

Pihak berwenang mengaku telah mendelegasikan seseorang untuk menjaga gudang tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya