Berita

Tragedi ledakan Beirut/Net

Dunia

Gubernur Beirut Marwan Abboud Menangis Di Antara Puing

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 08:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ledakan sangat besar terjadi di Port of Beirut pada pukul 18.02 Waktu Setempat. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan. Menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan memakan puluhan korban tewas dan ribuan korban luka.

Orang-orang yang terluka berlumuran darah dan masih sanggup merangkak, berusaha keluar dari reruntuhan, berjalan di jalanan, tidak yakin apa yang harus dilakukan atau ke mana harus pergi.

Sementara suara sirene ambulans bergema di jalan-jalan yang tercekik bersahutan dengan jeritan dan tangis warga.

Rumah-rumah terbakar dan hancur. Pecahan kaca bercampur puing dan asap, debu, pohon yang tumbang, anak-anak yang ketakutan, semua menyatu.

Gubernur Beirut Marwan Abboud menangis di tempat ledakan. Abboud mengatakan sedikitnya 10 petugas pemadam kebakaran yang dikirim untuk mengatasi kebakaran pertama menghilang tanpa jejak.

"Saya belum menyaksikan begitu banyak kehancuran dalam hidup saya," katanya, dikutip dari TN, Rabu (5/8).

"Ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima, dan Nagasaki. Ini adalah bencana nasional," katanya dalam kesedihannya yang sangat dalam.
Bencana ledakan seperti ini bisa terjadi kapan saja dan menyeranga negara mana saja, tetapi saat ini Lebanon tengah bergulat dengan krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya. Belum lagi krisis sampah yang semakin meningkat, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, dan -di atas segalanya- peningkatan kasus Covid-19.

Ini benar-benar sebuah kehancuran bagi Lebanon, negara yang selalu dengan sabar menghadapi semuanya, dan Pemerintah sudah berjuang untuk menangani berbagai krisis yang sedang dihadapi.

Ketika langit menjadi gelap malam, asap hitam masih naik dari pelabuhan Beirut ketika helikopter menjatuhkan air dari atas dan petugas pemadam kebakaran di tanah menyemprot situs dengan selang.

Para pemilik toko duduk di seberangnya, memandang bisnis mereka yang hancur. Lainnya menyisir puing-puing mata pencaharian mereka.

Faris, seorang pria berusia 60-an, sudah mulai membersihkan tokonya yang hancur.

Meskipun kehancuran di sekelilingnya, ia mempertahankan sikap tenangnya, di mana orang Lebanon menjadi terkenal dengan ketenangannya dalam menghadapi setiap krisis.

"Kami sudah terbiasa dengan ini," kata Faris miris “Ini yang ke 10 kalinya kita dibom. Itu dimulai dengan Jerman pada tahun 1948."

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya