Berita

Menteri Perindustrian dan erdagangan Denis Manturov/Net

Dunia

Salah Satu Vaksin Covid-19 Buatan Rusia Sedang Dalam Tahap Akhir Pengujian

SELASA, 04 AGUSTUS 2020 | 07:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia sedang mengembangkan beberapa prototype vaksin Covid-19. Salah satunya adalah yang dibuat oleh Institute Gamaleya di Moskow yang sedang dalam tahap pengujian akhir. Pemerintahan Vladimir Putin memang telah bertekad untuk bisa menghasilkan vaksin dalam waktu dekat lalu memproduksinya secara massal mulai tahun depan.

Beberapa prototipe vaksin Covid-19 sedang dikembangkan di Rusia, salah satu yang terdepan dibuat oleh Institut Gamaleya di Moskow yang telah melalui tahap akhir pengujian.

"Kami memperkirakan produksi massal pada September," kata menteri perindustrian Denis Manturov, dalam wawancara dengan kantor berita Tass, Senin (3/8).

Menurutnya, kapasitas produksi juga akan ditingkatkan hingga jutaan dosis per bulan.

"Kami dapat memastikan volume produksi ratusan ribu (dosis) per bulan dan akan bertambah menjadi beberapa juta pada awal tahun depan," kata Manturov.
Ia mengatakan, otoritas sedang mempersiapkan teknologi produksi di tiga lokasi di Rusia tengah.

Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengabarkan vaksin Gamaleya telah merampungkan uji klinis dan dalam proses penyiapan dokumen untuk didaftarkan ke negara.

Menurut Murashko, selain Gamaleya, satu vaksin lain dikembangkan oleh laboratorium Vektor di Siberia dan sedang menjalani uji klinis. Dua vaksin lain akan memulai uji coba pada manusia dalam 2 bulan mendatang.

Cara kerja vaksin Gamaleya mirip dengan prototipe vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan China, CanSino, yang saat ini dalam tahap uji klinis lanjutan.

Gamaleya sempat dikecam karena para peneliti dan direkturnya menyuntikkan diri dengan prototipe vaksin selama berbulan-bulan. Para ahli mengkritik langkah tersebut dengan menyebutnya sebagai cara tidak lazim dan terburu-buru dalam memulai uji coba pada manusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya