Berita

Dubes Turki untuk Beijing, Abdulkadier Emir Onen/Net

Dunia

Turki: China Adalah Teman Yang Tulus Bahkan Sejak Kudeta 2016 Silam

JUMAT, 24 JULI 2020 | 07:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China menjadi salah satu negara yang terus berdiri bersama Turki usai terjadi upaya kudeta gagal yang dilakukan untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan pada 2016 silam. Hal itu terungkap saat kedua negara terlibat dalam diskusi panel online tentang kerja sama antara China dan Turki.

Dubes Turki untuk Beijing, Abdulkadier Emir Onen, mengatakan setelah peristiwa kudeta 2016, China berdiri bersama rakyat dan pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis.

"Penting untuk menyaksikan dalam masa sulit ini dukungan tulus dari teman sejati kita," kata Onen, merujuk pada kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Ming ke Turki tak lama setelah terjadi upaya kudeta pada 2016 silam, seperti dikutip dari AA, Jumat (24/7).


Onen menyebutkan kembali peran anggota Organisasi Teroris Fetullah (FETO) yang menargetkan warga sipil dengan menggunakan kendaraan darat dan udara pada 15 Juli 2016, juga upaya mereka untuk membunuh Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Pada saat kritis itu, China berdiri bersama pemerintah Turki," tambahnya.

Onen menekankan bahwa FETO masih aktif di 160 negara dan menjadi ancaman keamanan.

"Tidak ada negara di dunia, termasuk China, yang harus menjadi tempat yang aman bagi anggota FETO," Onen mengingatkan.

Direktorat Komunikasi Turki pada hari Kamis merilis '15 Panels on 15 July', yang menguraikan peristiwa kudeta 2016.  

Guo Changgang, direktur Shanghai University Global Research Pusat menyebut bahwa upaya gagal itu diduga merupakan rencana dari pemerintah AS.

"Jika Anda melihat upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli dari perspektif yang berbeda, Anda akan melihat bahwa itu adalah salah satu rencana yang telah disiapkan AS untuk mengubah pemerintah di Turki," kata Guo.

Anggota Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Presiden Turki dan Rektor Universitas Altinbas Dr. Cagri Erhan memperingatkan semua negara terhadap ancaman FETO dan mengatakan kelompok itu menggunakan agama sebagai semacam penyamaran dalam penataan pendidikan, bisnis, dan organisasi non-pemerintah di seluruh dunia.  

"Kita harus mengambil lebih banyak langkah melawan organisasi teroris global ini," tegasnya.

Kelompok bayangan Feteto Gulen yang berbasis di AS, FETO, diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, karena melakukan kampanye rahasia panjang untuk menyusup ke lembaga-lembaga negara dan mengatur upaya kudeta pada tahun 2016, yang menyebabkan 251 orang mati syahid dan hampir 2.200 orang terluka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya