Berita

PM Ethiopia Abiy Ahmed meraih Nobel Perdamaian 2019./Net

Dunia

Jaksa Agung Tolak Laporan Amnesty International Tentang Pelanggaran HAM Di Ethiopia

KAMIS, 23 JULI 2020 | 18:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jaksa Agung Federal Ethiopia telah menolak laporan Amnesty International yang dikeluarkan pada Mei 2020 lalu, yang berjudul "Melampaui Penegakan Hukum: Pelanggaran HAM oleh Pasukan Keamanan Ethiopia di Amhara dan Oromia". Laporan itu dinilai cacat secara mendasar.

Laporan itu menguraikan soal dugaan kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan pasukan keamanan Ethiopia di luar proses pengadilan dan penahanan massal.

Disebutkan dalam laporan itu bahwa pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 25 orang pada 2019 di zona Guji Timur dan Guji Barat di wilayah Oromia yang tengah bergolak. Saat itu, Oromia memanas di tengah kecurigaan dukungan kelompok pemberontak, Tentara Pembebasan Oromo, dan oposisi yang pernah diasingkan. Setidaknya 10.000 orang yang dicurigai ditahan antara Januari dan September, dengan sebagian besar aksi kekerasan seperti pemukulan yang dilakukan dengan brutal.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke kantor berita ENA, Kantor Kejaksaan Agung mengatakan telah membentuk komite yang terdiri dari biro jaksa wilayah Amhara dan Oromia, polisi, universitas dan organisasi masyarakat sipil (CSO), untuk menyelidiki kredibilitas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam rilis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL.ID, Jaksa Agung menyampaikan upaya yang dilakukan untuk mengadakan konsultasi dengan pimpinan senior Amnesty International tentang laporan itu tidak berhasil, karena tanggapan Amnesty International yang tidak memadai.

Penyelidikan yang dilakukan oleh komite telah mengungkapkan, bahwa laporan yang menyatukan semua tindakan yang diambil oleh pemerintah adalah untuk memastikan supremasi hukum. Hal itu karena pelanggaran hak asasi manusia bersifat parsial dan bias.

Ia mencatat bahwa laporan itu tidak mempertimbangkan realitas objektif negara itu dan mengandung kelemahan mendasar lainnya.

Meski demikian, Jaksa Agung menyatakan bahwa sebagian dugaan pelanggaran mungkin saja benar. "Dan sebagian besar kasus sedang diselidiki oleh pemerintah untuk mengidentifikasi siapa saja yang harus bertanggung jawab sebelum menerbitkan laporan amnesti ini," katanya.

Tidak seperti laporan organisasi sebelumnya, Jaksa Agung menyoroti laporan tersebut tidak memenuhi kriteria dan pedoman penyusunan, di samping kurang netral.

Laporan itu juga memberikan kesimpulan yang salah dengan mengutip keterangan dari saksi yang diragukan kebenarannya tentang konflik yang sangat kompleks dan masalah keamanan yang terjadi di Ethiopia.

Sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa pada 2018, pasukan keamanan Ethiopia terus melakukan pelanggaran HAM berat, termasuk eksekusi di luar hukum dan penyiksaan.

Amnesty International mendokumentasikan penahanan sewenang-wenang terhadap ribuan orang dan pengusiran paksa puluhan keluarga dari rumah mereka, beberapa di antaranya dibakar, selama operasi keamanan sebagai tanggapan terhadap serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata dan kekerasan antar masyarakat. di beberapa bagian wilayah Amhara dan Oromia.  

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya