Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Kenapa Ditutup? AS: Konsulat China Di Houston Jadi Pusat Spionase

KAMIS, 23 JULI 2020 | 08:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah langkah mundur dalam hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kembali terjadi. Washington telah memerintahkan Beijing untuk menutup konsulat mereka di Houston, Texas, dalam waktu 72 jam atau paling lambat pada Jumat (24/7).

Perintah tersebut memicu pertanyaan yang luas. Dalam pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (22/7), penutupan konsulat China di Houston adalah untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi Amerika.

Ketika ditanya mengenai perintah penutupan konsulat China, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara implisit mengatakan perintah tersebut berupaya untuk menghentikan kegiatan spionase China.

Ia kemudian merujuk pada dakwaan Departemen Kehakiman AS pada Selasa (21/7) terhadap dua warga negara China yang melakukan spionase selama datu dekade dengan menargetkan kontraktor pertahanan, penelitian Covid-19, dan ratusan korban lainnya di seluruh dunia.

Pompeo juga mengutip pidato Kepala FBI baru-baru ini dan sejumlah intelijen lainnya yang menyoroti kegiatan spionase China.

"Cukup. Kami tidak akan membiarkan ini terus terjadi," tekan Pompeo kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke Denmark, melansir CNA.

Sementara itu, Ketua Intelijen Senat, Senator Republik Marco Rubio dalam akun Twitter-nya menggambarkan konsulat China di Houston adalah simpul pusat jaringan mata-mata dan pengaruh besar Partai Komunis yang beroperasi di AS.

Diplomat AS untuk Asia Timur, David Stilwell juga mengatakan, konsulat China di Houston merupakan "pusat" upaya tentara China memajukan keunggulan perangnya dengan mengirim siswa-siswa ke universitas-universitas AS.

"Kami mengambil langkah praktis untuk mencegah mereka melakukan itu," ujar Stilwell kepada New York Times.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephe Biegun mengatakan, keputusan penutupan dibuat sebagai tanggapan atas sesuatu yang telah lama menjadi perhatian. Termasuk pencurian kekayaan intelektual, spionase intelektual, dan penyalahgunaan layanan keamanan dari AS untuk menyambut mahasiswa dan peneliti China.

Pada Rabu, dua pejabat pemerintah AS mengungkap, pihaknya memiliki informasi bahwa dokumen-dokumen sedang dibakar di kantor konsulat China di Houston. Hal tersebut semakin memicu kecurigaan, termasuk Presiden Donald Trump.

"Kami pikir ada api di salah satu yang kami tutup. Kurasa mereka membakar dokumen atau kertas, dan saya bertanya-tanya tentang apa itu semua," ujar Trump.

Meski begitu, seorang diplomat China anonim mengatakan kepada Reuters bahwa misinya di Houston sama seperti halnya konsulat lain, melakukan kegiatan seperti mengeluarkan bisa serta mempromosikan kunjungan dan bisnis. Tidak ada kegiatan spionase.

Walaupun begitu, Direktur Intelijen Nasional AS yang baru, Richard Grenell, mengatakan, pemerintah juga bisa menutup konsulat China di San Francisco yang padat teknologi.

"Saya akan melakukan keduanya (Houston dan San Francisco) tetapi juga masuk akal untuk memulainya," ujarnya.

Hubungan AS dan China tela mencapai titik terendah. Perselisihan perang dagang, demonstrasi Hong Kong, Laut China Selatan, hingga pandemik Covid-19 telah memperburuk hubungan keduanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya