Berita

Peluncuran satelit militer Korea Selatan, Anasis-II, dengan roket Falcon 9 Block 5 buatan SpaceX di Kennedy Space Center, Florida, pada Senin, 20 Juli 2020/Yonhap

Dunia

Pakai Roket SpaceX, Korea Selatan Luncurkan Satelit Militer Pertamanya

SELASA, 21 JULI 2020 | 11:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Korea Selatan meluncurkan satelit komunikasi militer pertamanya. Jika berhasil, Korea Selatan akan menjadi negara ke-10 di dunia yang memiliki satelit komunikasi khusus untuk keperluan militer.

Satelit Anasis-II dilaporkan lepas landas di atas roket Falcon 9 Block 5 buatan perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Peluncuran dilakukan di Kennedy Space Center, Florida pada Senin (20/7) pukul 5.30 sore waktu setempat.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) menyatakan, setelah berpisah dari roket, Anasis-II berhasil berkomunikasi dengan Pusat Operasi Antariksa Toulouse di Toulouse, Prancis pada pukul 7.19 malam waktu setempat.

Mengutip Yonhap, DAPA mengungkap, satelit diperkirakan akan berpisah dari roket 32 menit setelah peluncuran pada ketinggian sekitar 630 km di atas garis permukaan khatulistiwa. Kemudian, 18 menit setelahnya, satelit akan mencoba mengirim sinyal pertama.

Anasis-II diperkirakan baru bisa mencapai orbit 36 ribu km dalam waktu dua pekan. Jika sudah berada di orbit, Airbus Defense and Spece akan menguji fungsi dan operasibilitasnya sebelum diambil alih oleh militer Korea Selatan pada Oktober.

"Dengan keberhasilan peluncuran satelit Anasis-II, Korea Selatan sekarang dapat mengamankan satelit komunikasi militer pertamanya, yang akan menggantikan satelit Anasis-I yang digunakan untuk keperluan sipil dan militer," ujar DAPA.

Pada awalnya, Analis-II akan diluncurkan pada awal Juli. Namun terjadi ledakan sehingga SpaceX melakukan inspeksi pada perangkat kerasnya.

Adapun proyek tersebut merupakan bagian dari paket pembelian 40 jet tempur F-35A Lockheed Martin yang disepakati Korea Selatan dan Amerika Serikat pada 2014. Lockheed mensubkontrakkan perjanjian manufaktur satelit ke Airbus pada 2016.

Satelit juga dibuat dengan platform Airbus Eurostar E3000 untuk memberi komunikasi yang luas. Meski begitu, Airbus enggan memberikan rincian mengenai fitur lain dalam satelit tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya