Berita

Menkeu Sri Mulyani/Net

Bisnis

Ekonomi Singapura Ambruk, Begini Cara Sri Mulyani Cegah Indonesia Tertular Resesi

KAMIS, 16 JULI 2020 | 01:44 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ekonomi di Singapura runtuh akibat hantaman keras pandemik virus corona baru (Covid-19). Singapura merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan ekonomi minus dalam dua kuartal berturut-turut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan resesi yang terjadi di Singapura saat ini merupakan akibat dari ketergantungan negara tersebut pada perdagangan internasional.

Langkah pemerintah Singapura dengan melakukan lockdown dan menutup sirkuitnya maka lingkungan ekonomi global Singapura pun rontok.


"Maka, seluruh kegiatannya terhenti di mana lingkungan globalnya juga sangat melemah, maka perekonomian dari Singapura kan peranan dari global demand sangat besar karena ekspornya lebih dari 100 persen," ujar Sri Mulyani di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (15/7).

Perekonomian domestik Singapura juga tercatat kecil, kata Sri Mulyani, sehingga permintaan lokalnya tidak mampu mensubstitusi. Oleh karena itu, penurunan perekonomian di Singapura sangat besar.

"Karena, memang enggak ada perdagangan internasional yang selama ini agent of growth-nya dari Singapura," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya resesi di Indonesia seperti yang dialami Singapura, Sri Mulyani memiliki strategi dengan menitikberatkan pada tiga sektor acuan ekonomi nasional yakni konsumsi, investasi dan ekspor.

"Pemerintah akan menggunakan seluruh mekanisme anggarannya, untuk menjadi salah satu untuk mensubtitusi perlemahan di sisi konsumsi dan juga di sisi investasi dan ekspor," katanya.

Menurutnya, APBN tidak bisa jalan sendiri sehingga dibutuhkan stimulus dengan terus menggalakkan peran serta pelaku ekonomi supaya sektor keuangan perbankan juga segera pulih.

"Makanya, kita menggunakan penempatan dana pemerintah di perbankan, dengan suku bunga rendah," imbuhnya.

Selain itu pemerintah juga meluncurkan kredit dengan dijadikan jaminan untuk para pelaku usaha. Sehingga antara bank dan korporasi atau dunia usaha termasuk UMKM bisa segera pulih kembali.

"Karena, itu merupakan salah satu darah dari perekonimian kita mesinnya, supaya bisa jalan lagi," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya