Berita

Menteri BUMN Erick Thohir/Net

Politik

Fadli Zon Pertanyakan "Akhlak" Erick Thohir Hadapi Rangkap Jabatan Komisaris BUMN

RABU, 15 JULI 2020 | 11:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sedikitnya ada tujuh UU dan dua Peraturan Pemerintah yang diduga telah dilanggar oleh Kementerian BUMN terkait adanya rangkap jabatan di jajaran komisaris BUMN secara masif dan kolosal.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengurai peraturan-peraturan yang dilanggar itu dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (15/7).

Intinya, Fadli Zon kecewa lantaran Erick Thohir seharusnya tahu jika rangkap jabatan semacam itu melanggar banyak sekali prinsip manajemen dan etika perusahaan. Mulai dari soal konflik kepentingan, penghasilan ganda, masalah kompetensi, jual beli pengaruh, transparansi, serta akuntabilitas.


Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR itu lantas mempertanyakan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengaku tengah bersih-bersih di jajaran BUMN. Sebab, pernyataan itu tidak sesuai dengan fakta yang ada.

“Jadi, dengan banyaknya peraturan yg telah diterabas tadi, saya sangsi Menteri BUMN saat ini sedang berusaha membersihkan dan mengembalikan nama baik BUMN,” tegas Fadli Zon.

Anggota Komisi I DPR RI ini juga mempertanyakan sikap Menteri BUMN Erick Thohir terkait adanya pelanggaran di Kementerian BUMN berupa rangkap jabatan antar lembaga. Terlebih Erick Thohir pernah mengatakan bahwa akhlak merupakan faktor vital dalam pengelolaan perusahaan negara.

“Justru kita sebenarnya mempertanyakan di mana posisi “akhlak” dalam penyelesaian kasus rangkap jabatan serta pengangkatan para komisaris yang menabrak berbagai peraturan tadi?” bebernya.

Menurutnya, BUMN merupakan amanat konstitusi dalam budang ekonomi keterlibatannya amat penting terkait hajat hidup 265 juta warga Indonesia. Sehingga BUMN tidak boleh menjadi penampungan tim sukses Joko Widodo.

“BUMN yang seharusnya memberi keuntungan dan berkontribusi pada APBN, ironisnya justru banyak rugi dan berutang. Kita pun masih melihat BUMN jadi wadah penampungan tim sukses, bahkan di masa tertentu menjadi sapi perah kepentingan bisnis atau politik,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya