Berita

Jubir penanganan Covid-19, Achmad Yurianti (dua dari kanan) saat hadiri bedah buku karangan Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Kesehatan

Pengakuan Jubir Corona, Istilah New Normal Salah Sejak Awal

SABTU, 11 JULI 2020 | 00:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Jurubicara pemerintah untuk penanganan virus corona baru (Covid-19) Achmad Yurianto mengaku telah salah memberikan istilah new normal kepada masyarakat.

Pernyataan tersebut terlontar dari Achmad Yurianto saat menjadi salah satu pembicara pada acara launching buku ‘Menghadang Corona: Advokasi Publik di Tengah Pandemik’ karangan Plh Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (10/7).

“Diksi new normal itu sebenarnya di awal mau kita ubah. Waktu sosical distancing itu diksi yang salah, dikritik langsung kita ubah, new normal kemudian kita ubah menjadi adaptasi dengan kebiasaan baru,” kata Yuri di lokasi.

Namun, dia tidak menyangka bahwa istilah new normal itu diartikan masyarakat sebagai bentuk normal baru yang artinya melakukan hal yang sifatnya normal dengan menggunakan protokol kesehatan.

“Echonya enggak pernah berhenti, amplify ke mana-mana gaung new normal itu ke mana-mana bukan newnya malah normalnya. Newnya itu pelan normalnya malah di belakangnya  itu, keras,” tambahnya.

Pihaknya mengaku bingung banyak masyarakat yang salah persepsi dengan istilah new normal.

“Kami optimis ini masyarakat bingung. Kami tidak pernah pesimis, tapi optimis bingung. Bingung bener, bingung pasti,” katanya sambil terkekeh.

Namun, sebagai jurubicara dia harus memberikan informasi akurat perihal Covid-19 yang menjadi kebutuhan masyarakat. Meski terkendala dengan adanya istilah yang membuat masyarakat bingung.

“Sulit bagi kami, karena posisi kami jadi jubir harus menjawab apa yang dibutuhkan masyarakat,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya