Berita

Kedua tersangka berencana meninggalkan UEA tetapi rencana mereka digagalkan oleh Polisi Dubai/Net

Dunia

Polisi Dubai Tangkap Dua Gembong Narkoba Asal Australia Yang Selundupkan Tiga Ton Obat Terlarang

JUMAT, 10 JULI 2020 | 15:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polisi Dubai telah menangkap dua warga negara Australia yang diduga sebagai gembong dari operasi impor obat-obatan terlarang. Keduanya menyelundupkan hampir tiga ton narkoba ke Australia dengan nilai 150 juta dolar AS.

Panglima Polisi Dubai, Mayor Jenderal Abdullah Khalifa Al Merri, mengatakan dua orang yang menjadi target penangkapan sejak lama ini adalah Benjamin Neil dan Mathew John. Keduanya merupakan bagian dari geng narkoba Millstream.

Orang-orang itu diyakini telah meninggalkan Australia pada tahun 2015. Penangkapan dilakukan setelah Pemberitahuan Merah Interpol dikeluarkan. Intelijen mengungkapkan bahwa mereka berencana meninggalkan UEA.


Berkat kerja sama yang baik dan bertukar informasi dengan pihak berwenang Australia, kedua gembong narkoba itu berhasil ditangkap dalam waktu tujuh hari setelah menerima surat perintah merah dari Interpol.

“Keberhasilan operasi datang setelah arahan dan dukungan dari Letjen. Sheikh Saif bin Zayed Al Nahyan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, untuk bekerja dengan negara-negara lain dalam memerangi kejahatan terorganisir. Polisi Dubai memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kasus-kasus misterius dan menangkap para penjahat paling berbahaya,” kata Mayjen Al Merri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Gulfnews, Jumat (10/7).

Asisten Panglima Urusan Investigasi Kriminal Mayor Jenderal Khalil Ebrahim Al Mansouri mengatakan informasi yang dipertukarkan dengan pihak berwenang Australia dianalisis di pusat data Kepolisian Dubai dengan dua tersangka yang diidentifikasi tinggal di Dubai.

“Tim petugas menangkap keduanya berdasarkan surat perintah merah untuk penyelundupan narkoba dan perdagangan zat-zat yang dikendalikan. Mereka dirujuk ke otoritas terkait untuk ekstradisi,” kata Mayjen Al Mansouri.

Menurut media Australia, selama penyelidikan, para detektif menemukan impor obat transnasional dan operasi pencucian uang yang signifikan serta kegiatan kriminal terorganisir lainnya.

Komisaris Polisi Federal Australia (AFP), Reece Kershaw, memuji kerja sama Polisi Dubai dalam melacak dan menangkap dua tersangka.

"Polisi Federal Australia, bersama dengan Kepolisian New South Wales, ingin berterima kasih kepada Polisi Dubai atas kerja keras mereka dalam menyelidiki dan menangkap para penjahat yang dicari ini," kata Kershaw.

Penangkapan terakhir para tersangka Australia di Dubai ini adalah hasil dari kemitraan yang telah lama terjalin antara kedua agen kepolisian.

“AFP dan Polisi Dubai telah menjadi mitra dekat dan dipercaya para penegak hukum selama bertahun-tahun. Kami sangat menghargai kepemimpinan dan komitmen yang ditunjukkan oleh Polisi Dubai dalam perang global melawan kejahatan terorganisir,” ujar Kershaw.

Komisaris Kershaw menekankan bahwa AFP dan Polisi Dubai memelihara jalinan komunikasi secara aktif, untuk membahas cara-cara baru dalam memerangi kelompok kejahatan terorganisir lintas negara yang berdampak pada Australia dan UEA.

"AFP dan Polisi Dubai saling bahu membahu memerangi sindikat kejahatan lintas negara yang beroperasi di Australia dan UEA. Kami akan terus bekerja sama secara erat untuk membongkar sindikat-sindikat ini dan membawa pelaku ke pengadilan,” tambah Kershaw.

Brigadir Jamal Al Jallaf, Direktur Departemen Investigasi Kriminal di Kepolisian Dubai, mengatakan bahwa polisi telah aktif berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum internasional, dalam menangkap setidaknya 52 orang buronan internasional pada tahun ini.

Para pelaku itu terlibat dalam kejahatan berat seperti terorisme, kejahatan terorganisir, pencucian uang, pembunuhan dan narkoba. Mereka dicari di beberapa negara seperti Belanda, Belgia, Inggris, Swedia, Australia, Pakistan, India, Cina dan negara-negara lain.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya