Berita

Kantor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika di Atlanta, Georgia/Net

Dunia

Peneliti AS: Amerika Kurang Memahami Pandemik Covid-19

JUMAT, 10 JULI 2020 | 13:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negara-negara bagian di AS mengalami peningkatan infeksi virus corona, memaksa semua pihak menghentikan rencana membuka kuncian kembali. Padahal, saat ini beberapa pejabat sedang memfokuskan persiapan cara membuat siswa kembali ke sekolah dengan aman di musim gugur, di tengah pandemik.  

"Kami harus mengakui bahwa virus masih ada di sini, di Amerika, kami belum mengatasinya" ujar Tom Frieden, mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Ia mengatakan itu dalam siaran CBSN, Kamis (9/7)  

"Ini kenyatannya. Kita harus bangkit. Ini bukan berita palsu!" tekannya lagi.

Pemerintahan Trump mendukung pembukaan sekolah pada musim gugur.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa CDC akan mengeluarkan pedoman baru minggu depan untuk memberikan "kejelasan lebih lanjut" tentang bagaimana sistem sekolah lokal harus maju.

"Hal terpenting bagi sekolah yang akan membuka kembali belajar tatap muka dengan aman, tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan sekolah. Justru hubungannya dengan apa yang kita semua lakukan untuk membuat masyarakat lebih aman," ujar Frieden dan mengingatkan agar mengurangi risiko infeksi menyebar.

"Jika Anda memiliki angka kasus yang tinggi, akan sulit dan mungkin mustahil untuk membuka sekolah. Tetapi jika Anda dapat mengendalikannya, atau di bawah kendali yang cukup baik, maka ada banyak alasan bagus untuk mencoba membuka sekolah. Tetapi, Anda harus melakukannya dengan hati-hati," ujar Frieden.

Frieden juga menyayangkan keputusan Trump keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebab itu bisa menjadi bumerang.

"Memalingkan punggung kita dari dunia akan merusak kemampuan kita untuk melindungi Amerika," kata Frieden, yang sekarang adalah presiden dan CEO Resolve to Save Lives, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pencegahan kematian akibat epidemik dan penyakit jantung.

Dia mengatakan orang Amerika "akan kurang aman" setelah menarik diri dari WHO, sementara organisasi internasional itu adalah tempat untuk negara-negara saling berkolaborasi dan berbagi pelajaran untuk mengatasi pandemik.

"Menarik diri pada dasarnya membuat kami satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki suara di organisasi terkemuka yang menangani epidemik dan darurat kesehatan," jelasnya.

Frieden mengakui bahwa ikut serta dalam WHO menjadi sebuah negara lebih kuat. Sebab, bisa berbagi informasi dan data, bimbingan ilmiah internasional, dan dukungan yang diberikannya kepada negara-negara yang menangani keadaan darurat kesehatan.

"Kami tidak akan memberantas cacar jika bukan karena WHO," katanya. "Kita membutuhkan WHO yang lebih kuat."

Frieden mengatakan Amerika Serikat kurang memahami tentang virus di kalangan orang Amerika sendiri.

"Tapi itu tidak mengejutkanku," katanya. "Saya menguraikan pekerjaan yang sedang dilakukan Uganda, saya mendapatkan lebih banyak informasi di situs web mereka tentang kegiatan mereka daripada yang saya dapatkan dari negara bagian mana pun di Amerika Serikat."

Dia mengatakan negara itu "berbuat lebih baik" dalam merawat orang, tetapi menekankan perlunya orang Amerika untuk dididik tentang risiko virus corona dan bagaimana penyebarannya .

"Ada banyak hal yang perlu kita lakukan bersama untuk mengendalikan virus ini," katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya