Kenapa Bank Asing Suka Ada Di Indonesia? Ini Jawaban Pakar

KAMIS, 09 JULI 2020 | 16:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hingga saat ini, Indonesia masih menjadi destinasi yang diminati oleh bank-bank asing. Pengamat ekonomi dan perbankan, Eko B. Supriyanto, mengatakan ada beberapa alasan yang membuat bank-bank asing tertarik pada Indonesia.

Hal tersebut Eko sampaikan dalam diskusi virtual "Peran Pemilik Dalam Mendukung Kinerja Bank" yang digelar Infobank pada Kamis (9/7).

Alasan pertama di antaranya adalah aturan memperbolehkan asing mempunyai saham hingga 99,9 persen.

"Dulu sempat dibatasi dengan single protection policy,/i>, tapi sekarang itu dianulir," ucapnya.

Selain itu tingkat Net Interest Margin (NIM) Indonesia sangat tinggi dengan harga yang relatif murah. Return on Equity (ROE) Indonesia saja berada di angka 20 hingga 22 persen.

"Harga bank di Indonesia relatif murah dengan NIM yang tinggi, apalagi dijual dalam rupiah," sambungnya.

Dan yang paling penting, potensi pasar Indonesia cukup besar, yaitu 267 juta. Saat ini, Eko mengatakan, hanya 40 persen dari populasi yang baru dijangkau perbankan.

Artinya, masih ada 60 persen yang menjadi bahan rebutan. Sehingga tak ayal, asing pun berlomba-lomba untuk masuk ke Indonesia.

Berita

Dunia

Kenapa Bank Asing Suka Ada Di Indonesia? Ini Jawaban Pakar

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat