Berita

Warga di Pissila, Burkina Faso/Net

Dunia

Ratusan Mayat Ditemukan Di Burkina Faso, Diduga Pasukan Pemerintah Berada Di Balik Pembunuhan Massal Itu

RABU, 08 JULI 2020 | 07:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah kuburan massal berisi 180 mayat ditemukan di sebuah pemakaman umum di wilayah Djibo, sebuah kota di utara Burkina Faso. Human Rights Watch (HRW) mencurigai pasukan pemerintah berada dibalik pembunuhan massal tersebut.

HRW dalam laporannya yang dirilis Rabu (8/7) menyerukan agar pemerintah bertanggung jawab atas kejadian ini.

“Bukti yang ada menunjukkan bahwa pasukan pemerintah terlibat dalam eksekusi massal di luar hukum” kata HRW, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/7).


Laporan HRW mengatakan pembunuhan di Djibo kemungkinan terjadi antara November 2019 dan Juni 2020. Warga yang menemukan kuburan massal itu mengatakan, jenazah-jenazah itu adalah laki-laki.

Mayat-mayat itu dibiarkan bertumpukkan di sepanjang jalan utama, di bawah jembatan, dan di ladang-ladang di sekitar Djibo.

“Otoritas Burkina Faso perlu segera mengungkap siapa yang mengubah Djibo menjadi 'ladang pembunuhan,” kata Corinne Dufka, direktur Human Rights Watch di Sahel.

Seorang pemimpin komunitas di Djibo mengatakan kepada HRW, “Banyak orang mati ditutup matanya, diikat tangan mereka  dan ditembak di kepala.”

Banyak yang berbicara kepada HRW mengatakan bahwa mereka takut dibunuh oleh pasukan pemerintah dan juga militan jihad.

"Di malam hari, berkali-kali aku mendengar suara kendaraan lalu, bam! bam! bam! ... Dan keesokan paginya kita akan melihat atau mendengar mayat yang ditemukan di tempat ini atau itu, "kata seorang petani Djibo.

Pemerintah Burkina Faso  mengatakan kepada HRW bahwa mereka akan segera menyelidiki klaim tersebut.

Namun, Menteri Pertahanan Burkina Faso, Moumina Cheriff Sy, mengatakan pembunuhan itu bisa saja dilakukan oleh kelompok-kelompok jihad yang menggunakan seragam militer dan peralatan logistik curian.

“Sulit bagi penduduk untuk membedakan antara kelompok teroris bersenjata dan pasukan pertahanan dan keamanan,” katanya.

Burkina Faso telah memerangi kelompok-kelompok militan syang terkkait dengan Al Qaeda dan Negara Islam sejak 2017. Ratusan warga sipil telah tewas dan hampir satu juta orang terlantar akibat konflik, yang juga telah memengaruhi tetangga-tetangga Niger dan Mali.

Meskipun berjanji untuk menginvestigasi dan menuntut laporan sebelumnya tentang pelanggaran hak, kelompok hak asasi mengatakan pemerintah tidak berbuat banyak.

Kekhawatiran atas meningkatnya laporan pelanggaran oleh tentara mendorong para pemimpin Uni Eropa dan Sahel selama pertemuan puncak keamanan pada 30 Juni lalu, memperingatkan bahwa pasukan mereka yang ditemukan bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia akan dihukum berat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya