Berita

Papan penanda selamat datang di Leicester City, Inggris/Net

Dunia

Kasus Covid-19 Melambung, Inggris Akan Isolasi Leicester City

SENIN, 29 JUNI 2020 | 11:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Inggris tenagh mempertimbangkan untuk memberlakukan kuncian lokal atau karantina wilayah bagi Leicester City guna membendung penyebaran virus corona baru yang kian massif di sana.

Hal tersebut pun sudah disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Priti Patel ketika diwawancarai oleh BBC pada Minggu (28/6), melansir Associated Press.

"Akan ada dukungan masuk ke Leicester dan bahkan menteri kesehatan berhubungan dengan banyak dari kita selama akhir pekan menjelaskan beberapa langkah, dukungan pada pengujian, sumber daya yang akan masuk ke otoritas lokal juga," papar Patel.


"Dengan kobaran api lokal, kami memiliki solusi terlokalisasi," ungkapnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Berdasarkan laporan dari The Sunday Times, Leicester yang memiliki 330 ribu populasi, sudah mencatat 658 kasus baru selama dua pekan yang terhitung hingga 26 Juni.

Angka tersebut cukup mengkhawatirkan, khususnya di tengah upaya pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson untuk membuka kembali Inggris.

Inggris yang sudah melakukan kuncian nasional sejak 23 Maret sedang menjalankan tahap-tahap pembukaan diri. Langkah tersebut diiringi dengan program pelacakan dan pengujian secara agresif oleh pihak berenang.

Rencana karantina wilayah untuk Leicester City sendiri diragukan oleh profesor epidemiologi penyakit menular di Universitas Nottingham, Keith Neal.

"Mengunci di tingkat regional akan dilihat sebagai tidak adil atau lebih buruk, karena Leicester City benar-benar tidak ada hubungannya dengan pedesaan Lincolnshire. Orang-orang tidak mengidentifikasi dengan batas-batas regional mereka dan banyak yang tidak benar-benar tahu di mana mereka berada," ujarnya menurujuk pada batasan-batasan otoritas lokal di Inggris.

Di tengah berbagai tekanan, Johnson juga dikritik karena lamban dalam merespons wabah, termasuk ketika pihak berwenang setempat belum diberi bantuan dan informasi yang mereka butuhkan untuk melawan virus.

Hingga saat ini, Inggris menjadi negara paling terdampak di Eropa dengan 312.640 kasus Covid-19 dan 43.634 kematian.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya