Berita

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat/RMOL

Politik

Usulkan ET 5 Persen, Djarot: Cara Untuk Sederhanakan Kepartaian Di Indonesia

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 14:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Usulan ambang batas parlemen di angka 7 persen yang telah masuk dalam draf RUU Pemilu, ditolak keras oleh sejumlah partai nonparlemen.
Sebagai partai yang dominan di parlemen, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan ambang batas parlemen berada di angka 5 persen.

Menurut Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, sistem electoral threshold (ET) seharusnya bisa bertahap. Jika sebelumnya 4 persen dan selanjutnya berada di 5 persen, yang menurutnya ini merupakan gagasan lama.


“Gagasan ini telah diterima secara akademik dan menjadi semacam kesepakatan di parlemen, sebagai cara untuk menyederhanakan kepartaian di Indonesia,” ujar Djarot kepada wartawan, Jumat (12/6).

Dia menambahkan sistem kepartaian yang sederhana dan jumlah partai yang sedikit telah diakui sebagai prasyarat menuju sistem demokrasi Indonesia yang lebih baik dan lebih mapan.

“Untuk itu, kongres partai telah memutuskan ET sebesar 5 persen untuk pusat, 4 persen untuk provinsi, dan 3 peran untuk kabupaten/kota,” imbuhnya.

Disinggung mengenai keinginan PDIP yang memilih sistem proporsial tertutup, Djarot mengatakan hal ini bertujuan untuk mendidik para kader tentang politik secara berjenjang dan berkelanjutan.

“Sistem proporsional tertutup disamping memudahkan rakyat dalam proses pemilihan tetapi juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada partai politik dalam penyusunan calon legislatif,” katanya.

Guna merealisasikan kader politik sebuah partai Djarot berharap dari sistem proporsional tertutup tersebut mampu meminimalisir praktik politik uang.

“Praktik pertarungan bebas di lapangan melalui politik uang, transaksional, dan jual beli suara dari para caleg secara otomatis dapat diminimalisir sehingga biaya politik menjadi semakin kecil,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya